"Yang jelas memang abu vulkanik itu kan debu silika ya, itu masuk berdasarkan kita menarik napas maupun membuang napas. Tentunya kita harus proteksi lubang hidung kita dengan masker yang biasa ada di apotek," tutur dr. Boedi Swidarmoko, SpP(K), spesialis paru dari Mayapada Hospital kepada detikHealth.
Baca juga: 5 Dampak Berbahaya Abu Vulkanik Gunung Agung Untuk Kesehatan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, imbuh dr Boedi, sapaan akrabnya, apabila abu vulkanik masuk ke dalam saluran napas akan menimbulkan reaksi antigen antibodi sehingga memicu berbagai penyakit paru, di antaranya bronkitis dan juga radang paru-paru.
"Preventif lain ya menghindar dari daerah yang sedang mengeluarkan abu vulkanik itu sejauh mungkin,"
Oleh karena itu, dr Boedi mengatakan penting untuk mematuhi setiap instruksi yang diberikan oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), berapa kilometer yang dianggap aman bagi para penduduk sekitar dari sumber debu vulkanik tersebut.
"Misalnya perimeter 5 Km dari itu, itu harus kita patuhi. Karena kalau tidak maka akan bisa terjadi masuk abu vulkanik itu sangat mudah masuk ke dalam saluran napas," pungkasnya.
Baca juga: Aktivitas Gunung Agung Meningkat, Dokter Ingatkan Risiko Asma Kambuh (hrn/fds)











































