November: Kontroversi Kangen Water, Aneurisma Aorta Serang Pak Bondan

Kaleidoskop Kesehatan 2017

November: Kontroversi Kangen Water, Aneurisma Aorta Serang Pak Bondan

Muhamad Reza Sulaiman - detikHealth
Sabtu, 30 Des 2017 14:15 WIB
November: Kontroversi Kangen Water, Aneurisma Aorta Serang Pak Bondan
Foto: Thinkstock/infografis
Jakarta - Di bulan November 2017, heboh soal kontroversi kangen water menjadi headline utama detikHealth. Perdebatan soal bahaya nikotin versus tar kembali hangat dibicarakan.

Indonesia berduka setelah presenter dan pakar kuliner Pak Bondan meninggal karena aneurisma aorta. Setya Novanto tidur saat diperiksa KPK memunculkan pembahasan soal penyakit tidur narkolepsi.

Terakhir, bahaya sindrom bokong menganggur bisa dicegah dengan melakukan variasi gerakan squat. Untuk lebih jelasnya, baca di halaman berikutnya ya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Oktober: Echa Si Putri Tidur, Makan Seblak Bikin Usus Buntu?


1. Kontroversi Kangen Water

Foto: Thinkstock/infografis
Kementerian Kesehatan telah melakukan pemeriksaan terhadap produk mesin purifikasi yang diperdagangkan oleh PT El pada 20 November 2017. Alat purifikasi yang diperdagangkan PT El, menurut Kementerian Kesehatan, adalah alat pembersih air. Izin edar tidak diperlukan karena bukan merupakan alat kesehatan, dan karenanya boleh beredar bebas.

Namun demikian, perusahaan tidak boleh melabelinya sebagai alat kesehatan. Apalagi dengan klaim bisa mengobati atau menyembuhkan penyakit. Semua produk baru hanya bisa dikategorikan sebagai alat kesehatan jika sudah dibuktikan ada manfaatnya bagi kesehatan.

Baca juga: Kemenkes Angkat Bicara Soal Kangen Water

Berdasarkan keterangan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), produk air kemasan yang dijual oleh perusahaan tersebut sebenarnya telah melanggar undang-undang karena tidak mendapatkan izin edar.

2. Pak Bondan Meninggal karena Aneurisma Aorta

Foto: Mindra Purnomo/detikcom
Meninggalnya Bondan Winarno mengejutkan masyarakat. Mantan jurnalis dan pakar kuliner yang akrab disapa Pak Bondan ini belakangan diketahui mengalami masalah jantung yang disebut sebagai aneurisma aorta.

Aneurisma adalah pelebaran abnormal atau penggelembungan bagian arteri akibat kelemahan pada dinding pembuluh darah. Aneurisma bisa terjadi di beberapa bagian tubuh yaitu otak, arteri besar jantung, limpa, usus, belakang lutut.

Baca juga: Kenali Aneurisma, Penyakit yang Kabarnya Diidap Bondan Winarno

Untuk gejalanya, ciri khasnya adalah peningkatab tekanan darah yang jadi penyebab kematian mendadak. Sedangkan untuk kebiasaan dan kondisi seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan merokok adalah faktor yang meningkatkan risiko beberapa jenis aneurisma.

3. Tidur Saat Diajak Bicara, Setya Novanto Narkolepsi?

Foto: dok
Setya Novanto selalu tertidur saat menjalani pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal ini ramai dibahas oleh netizen, yang mengira Setya Novanto mengalami penyakit yang disebut narkolepsi.

Tentu saja untuk mengetahui apakah Setya Novanto mengalami narkolepsi atau tidak, tentunya harus dilakukan pemeriksaan secara mendalam terlebih dahulu oleh dokter. Namun secara umum, ada 4 gejala khas yang biasanya dialami oleh pasien narkolepsi.

Baca juga: Tidur Terus Saat Diajak Bicara, Gejala Narkolepsi?

Gejala-gejala tersebut meliputi ngantuk di siang hari excessive daytime sleepiness (EDS), lalu terjadi katapleksis (pelemahan otot), mengalami halusinasi dan terakhir adalah sleep paralysis.

4. Bahaya Tar vs Nikotin Pada Rokok

Foto: thinkstock
Perdebatan soal bahaya tar dan nikotin ramai diperbincangkan. Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran Bandung, Prof Dr drg Achmad Syawqie, mengatakan pada rokok, tar lebih berbahaya daripada nikotin.

"Selama ini, orang lebih banyak mendiskusikan mengenai bahaya nikotin yang menyebabkan kecanduan. Padahal, tar jauh lebih berbahaya karena mengandung zat-zat karsinogenik yang dihasilkan dari pembakaran rokok," ungkap Prof Syawqie.

Menelaah Konsep Harm Reduction Rokok Lewat Vape

Di sisi lain, dr Agus Dwi Susanto, SpP(K) dari RS Paru Persahabatan Rawamangun, nikotin adalah zat yang dapat menyebabkan adiksi. Nikotin menurutnya juga tergolong zat berbahaya yang bersifat karsinogenik, dan memiliki risiko bahaya yang sama seperti tar (residu pembakaran para rokok).

5. Bahaya Sindrom Bokong Menganggur

Foto: Andhika Akbaryansyah
Duduk seharian di kantor bisa memicu sindrom bokong menganggur atau dormant butt syndrome. Otot-otot di bagian tersebut akan melemah dan membuat seseorang rentan mengalami cedera.

Istilah dormant butt syndrome diperkenalkan oleh para ilmuwan dari The Ohio State Wexner Medical Center, yang menemukan ketidakseimbangan pada otot hip flexor di panggul dan gluteus di bokong.

5 Gerakan Praktis untuk Mengencangkan Bokong

Melemahnya otot-otot tersebut tak lain karena terlalu banyak duduk. Nah, gerakan sederhana seperti ragam variasi squat ini bisa membantu mengencangkan kembali bokong.
Halaman 2 dari 6
Kementerian Kesehatan telah melakukan pemeriksaan terhadap produk mesin purifikasi yang diperdagangkan oleh PT El pada 20 November 2017. Alat purifikasi yang diperdagangkan PT El, menurut Kementerian Kesehatan, adalah alat pembersih air. Izin edar tidak diperlukan karena bukan merupakan alat kesehatan, dan karenanya boleh beredar bebas.

Namun demikian, perusahaan tidak boleh melabelinya sebagai alat kesehatan. Apalagi dengan klaim bisa mengobati atau menyembuhkan penyakit. Semua produk baru hanya bisa dikategorikan sebagai alat kesehatan jika sudah dibuktikan ada manfaatnya bagi kesehatan.

Baca juga: Kemenkes Angkat Bicara Soal Kangen Water

Berdasarkan keterangan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), produk air kemasan yang dijual oleh perusahaan tersebut sebenarnya telah melanggar undang-undang karena tidak mendapatkan izin edar.

Meninggalnya Bondan Winarno mengejutkan masyarakat. Mantan jurnalis dan pakar kuliner yang akrab disapa Pak Bondan ini belakangan diketahui mengalami masalah jantung yang disebut sebagai aneurisma aorta.

Aneurisma adalah pelebaran abnormal atau penggelembungan bagian arteri akibat kelemahan pada dinding pembuluh darah. Aneurisma bisa terjadi di beberapa bagian tubuh yaitu otak, arteri besar jantung, limpa, usus, belakang lutut.

Baca juga: Kenali Aneurisma, Penyakit yang Kabarnya Diidap Bondan Winarno

Untuk gejalanya, ciri khasnya adalah peningkatab tekanan darah yang jadi penyebab kematian mendadak. Sedangkan untuk kebiasaan dan kondisi seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan merokok adalah faktor yang meningkatkan risiko beberapa jenis aneurisma.

Setya Novanto selalu tertidur saat menjalani pemeriksaan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal ini ramai dibahas oleh netizen, yang mengira Setya Novanto mengalami penyakit yang disebut narkolepsi.

Tentu saja untuk mengetahui apakah Setya Novanto mengalami narkolepsi atau tidak, tentunya harus dilakukan pemeriksaan secara mendalam terlebih dahulu oleh dokter. Namun secara umum, ada 4 gejala khas yang biasanya dialami oleh pasien narkolepsi.

Baca juga: Tidur Terus Saat Diajak Bicara, Gejala Narkolepsi?

Gejala-gejala tersebut meliputi ngantuk di siang hari excessive daytime sleepiness (EDS), lalu terjadi katapleksis (pelemahan otot), mengalami halusinasi dan terakhir adalah sleep paralysis.

Perdebatan soal bahaya tar dan nikotin ramai diperbincangkan. Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran Bandung, Prof Dr drg Achmad Syawqie, mengatakan pada rokok, tar lebih berbahaya daripada nikotin.

"Selama ini, orang lebih banyak mendiskusikan mengenai bahaya nikotin yang menyebabkan kecanduan. Padahal, tar jauh lebih berbahaya karena mengandung zat-zat karsinogenik yang dihasilkan dari pembakaran rokok," ungkap Prof Syawqie.

Menelaah Konsep Harm Reduction Rokok Lewat Vape

Di sisi lain, dr Agus Dwi Susanto, SpP(K) dari RS Paru Persahabatan Rawamangun, nikotin adalah zat yang dapat menyebabkan adiksi. Nikotin menurutnya juga tergolong zat berbahaya yang bersifat karsinogenik, dan memiliki risiko bahaya yang sama seperti tar (residu pembakaran para rokok).

Duduk seharian di kantor bisa memicu sindrom bokong menganggur atau dormant butt syndrome. Otot-otot di bagian tersebut akan melemah dan membuat seseorang rentan mengalami cedera.

Istilah dormant butt syndrome diperkenalkan oleh para ilmuwan dari The Ohio State Wexner Medical Center, yang menemukan ketidakseimbangan pada otot hip flexor di panggul dan gluteus di bokong.

5 Gerakan Praktis untuk Mengencangkan Bokong

Melemahnya otot-otot tersebut tak lain karena terlalu banyak duduk. Nah, gerakan sederhana seperti ragam variasi squat ini bisa membantu mengencangkan kembali bokong.

(mrs/up)

Berita Terkait