Prof Soekirman, SKM, MPS-ID, PhD, dari Koalisi Fortifikasi Indonesia (KFI) mengatakan mikronutrien seperti vitamin A, zinc, zat besi dan iodium penting bagi tubuh. Ketika tubuh mengalami kekurangan, sekilas memang tidak terlihat masalahnya karena tetap bisa beraktivitas normal.
"Jadi ini kondisi yang disebut tidak sakit dan tidak sehat. Pada anak-anak, orang tua mungkin melihat anaknya masih aktif main. Namun dari sisi ahli kesehatan, anaknya kekurangan vitamin dan mineral yang jika dibiarkan akan membuatnya sakit," tutur Prof Soekirman, dalam Diskusi Pakar Fortifikasi Pangan, di kantor PB Ikatan Dokter Indonesia, Jalan GSSY Sam Ratulangi, Menteng, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kelaparan-Kelaparan Tersembunyi
Prof dr Endang L. Achadi, MPH, Dr.PH, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) mengatakan hidden hunger tak hanya terjadi pada anak-anak. Kondisi ini pun bisa juga dialami oleh orang dewasa akibat pola makan dengan gizi tidak seimbang.
"Kekurangan vitamin A misalnya, berhubungan dengan sistem imun, jadi lebih mudah kena penyakit infeksi. Atau kekurangan zat besi kan bisa jadi anemia," tutur Prof Endang, di kesempatan yang sama.
Pada kondisi akut, kekurangan vitamin A bahkan bisa menyebabkan kebutaan mendadak. Hal inilah yang membuat hidden hunger menjadi berbahaya karena tidak semua orang menyadari tubuhnya kekurangan vitamin dan mineral.
"Jadi cukup buat sehari-hari saja (cadangan vitamin dan mineralny). Ketika sakit misalnya flu, diare atau campak, karena yang ada di dalam darah cuma buat secukupnya saja dan tubuh tiba-tiba mengalami defisiensi akut, dampaknya bisa kebutaan," tutup Prof Endang.
Baca juga: Hidden Hunger, Masalah Gizi Buruk yang Tak Kasat Mata
(mrs/up)











































