Terkait hal tersebut sekelompok ilmuwan modern berusaha mengungkap apa yang sebetulnya membunuh Salahuddin. Dalam laporan terbaru yang dikutip dari Live Science, Minggu (6/5/2018), peneliti dari University of Pennsylvania berasumsi bahwa ia kemungkinan terkena demam tifus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika itu demam tifus memang menjadi penyakit yang mewabah di daerah Salahuddin. Penyakit disebabkan oleh bakteri Salmonella dan memicu gejala mulai dari demam tinggi, nyeri perut, sakit kepala, hilang nafsu makan, dan lemas.
Dr Stephen mengeliminasi kemungkinan Salahuddin terkena pes, penyakit yang juga jadi momok, karena biasanya korban meninggal dengan cepat. Selain itu malaria juga tidak dimasukkan ke dalam kemungkinan karena Salahuddin tidak pernah menggigil, gejala umum malaria.
Karena sifat studi hanya analisa rekam medis Dr Stephen mengatakan diagnosa tersebut masih belum pasti. Butuh pemeriksaan langsung dengan peralatan modern untuk mengetahuinya.
Demam tifus sendiri kini sudah dapat diobati dengan antibiotik.
(fds/fds)











































