Foto-fotonya Viral di Medsos, Ini Cerita dr Amalia Mengabdi di Hutan Papua

True Story

Foto-fotonya Viral di Medsos, Ini Cerita dr Amalia Mengabdi di Hutan Papua

Firdaus Anwar - detikHealth
Kamis, 21 Jun 2018 08:45 WIB
Foto-fotonya Viral di Medsos, Ini Cerita dr Amalia Mengabdi di Hutan Papua
Pengabdian dr Amalia di tanah surga, Papua. Foto: dok. dr Amalia
Jakarta - Nama dr Amalia Usmaianti sempat viral ketika dirinya mengunggah foto-foto seseorang yang tampak terbaring lemas di tengah hutan dan harus ditandu. Diketahui bahwa orang tersebut adalah bidan yang akan melakukan puskesmas keliling ke desa-desa di pedalaman Papua.

"Mau kembali ke puskesmas, jarak lebih jauh, dan hari mulai gelap, takut kemalaman dan bnyak ular,, jd km lanjut ke desa Tembutka," tulis dr Amalia di Facebook.

Baca juga: Potret Viral Jatuh Bangun Tenaga Kesehatan di Pedalaman Papua

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum viral karena potret perjuangannya di Papua, dr Amalia adalah seorang tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit daerah Aceh. Ia mengaku tidak pernah terpikir hidupnya akan berubah drastis sampai mendaftarkan diri ikut program Nusantara Sehat di tahun 2017.

"Saya stres ingin keluar kerja di kampung, jadi ikut semua tes online. Ternyata dari semua tes online itu lulusnya Nusantara Sehat. Asal masuk aja," ujar dr Amalia kepada detikHealth, Rabu (20/6/2018).

Hal yang minim diketahui dr Amalia bahwa Nusantara Sehat adalah program khusus pemerintah untuk menempatkan tenaga kesehatan di daerah-daerah terpencil Indonesia. Ketika menyadarinya dr Amalia sempat merasa takut namun pada akhirnya diabaikan.

Pertama kali datang di tanah Papua di luar dugaan sambutan masyarakat setempat begitu ramah.

"Enak masyarakatnya malah lebih baik dari waktu saya internship. Kami datang disambut, rumah kami penuh dengan sayur, ubi, pisang semua diantarkan," ujar dr Amalia.

Pengabdian dr Amalia di tanah Papua.Pengabdian dr Amalia di tanah Papua. Foto: dok. dr Amalia

Hanya saja yang menjadi catatan dr Amalia tempatnya mengabdi di Distrik Ninati, Kabupaten Boven Digoel, sangat minim fasilitas. Dari puskesmas untuk memeriksa kesehatan warga di wilayahnya perlu waktu hingga beberapa hari karena harus jalan menembus lebatnya hutan.

Dengan kondisi tersebut dr Amalia beserta timnya harus sering melakukan pemantauan karena mereka mengemban misi menekan angka kematian ibu melahirkan. Di pedalaman Papua dengan nilai adat yang masih tinggi wanita hamil justru akan diasingkan dari rumah untuk melahirkan seorang diri di gubuk kecil bernama bevak.


"Memang capek sekali, ular berbisa banyak sekali. Kami sering nangis datang (dipatuk ular -red) satu menit saja bisa meninggal," ungkap dr Amalia.

"Tapi alhamdulillah udah enggak ada lagi ibu yang melahirkan meninggal," lanjutnya.

Ketika ditanya apakah dr Amalia menyesal setelah satu tahun 'tersesat' di hutan Papua, jawabannya dengan tegas tidak.

"Enggak. Saya banyak menolong orang di sana banyak belajar juga," pungkasnya.

(fds/up)

Berita Terkait