Jakarta -
Tubuh manusia didominasi oleh air. Tanpa air mungkin kita akan kesulitan untuk bertahan hidup. Karenanya, dianjurkan untuk selalu minum air setidaknya 8 gelas dalam sehari. Seperti diketahui, kekurangan asupan cairan akan menyebabkan dehidrasi yang dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, salah satunya sakit kepala.
Namun, rupanya tak hanya menyebabkan sakit kepala saja. Dikutip dari Indian Express, ada beberapa efek kesehatan lainnya yang dapat terjadi pada tubuh akibat kekurangan asupan cairan. Berikut adalah beberapa risiko apabila tidak minum cukup air:
Bau mulut
Foto: Istimewa
|
Saliva atau air liur yang dihasilkan mulut mengandung enzim yang membantu mencerna makanan. Air liru ini juga berfungsi untuk membersihkan bakteri dari lidah dan jaringan mulut.
Nah, karena dehidrasi dapat memengaruhi produksi air liur. Jadi, semakin seseorang dehidrasi, semakin sedikit air liur yang ada di mulut. Alhasil kondisi ini akan menyebabkan bau mulut.
Mata cekung dan kering
Foto: thinkstock
|
Bukan hanya menyebabkan bau mulut, dehidrasi ternyata juga dapat mempengaruhi kesehatan mata. Pada orang-orang yang mengalami kondisi mata kering, ketika mereka tidak mendapatkan cukup air, maka mereka akan merasakan efek mata kering yang lebih buruk.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa tidak minum cukup air dapat membuat mata celong alias 'tenggelam' dan masuk ke kepala serta membuat mata menjadi bengkak.
Lidah kering
Foto: Thinkstock
|
Tidak cukup minum air dapat mengeringkan lidah. Hal ini dikarenakan produksi air ludah berkurang di mulut.
Di samping itu, kondisi lidah yang tidak mendapat cukup air atau kering dapat menyebabkan sensasi 'kasar' dan tidak nyaman di mulut, sekaligus membuat gerakan lidah menjadi sulit bergerak.
Warna urin bertambah pekat
Foto: thinkstock
|
Warna urin dapat memberikan tanda paling jelas apakah seseorang mengalami dehirasi atau tidak. Orang-orang yang tidak minum cukup air atau dehidrasi bukan memiliki warna urin kuning pucat, melainkan warna urin yang lebih gelap, lebih tepatnya warna oranye gelap.
Warna urin yang pekat tersebut seharusnya menjadi 'alarm' atau peringatan agar seseorang segera memperbaiki asupan cairannya dengan lebih banyak minum air putih.
Saliva atau air liur yang dihasilkan mulut mengandung enzim yang membantu mencerna makanan. Air liru ini juga berfungsi untuk membersihkan bakteri dari lidah dan jaringan mulut.
Nah, karena dehidrasi dapat memengaruhi produksi air liur. Jadi, semakin seseorang dehidrasi, semakin sedikit air liur yang ada di mulut. Alhasil kondisi ini akan menyebabkan bau mulut.
Bukan hanya menyebabkan bau mulut, dehidrasi ternyata juga dapat mempengaruhi kesehatan mata. Pada orang-orang yang mengalami kondisi mata kering, ketika mereka tidak mendapatkan cukup air, maka mereka akan merasakan efek mata kering yang lebih buruk.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa tidak minum cukup air dapat membuat mata celong alias 'tenggelam' dan masuk ke kepala serta membuat mata menjadi bengkak.
Tidak cukup minum air dapat mengeringkan lidah. Hal ini dikarenakan produksi air ludah berkurang di mulut.
Di samping itu, kondisi lidah yang tidak mendapat cukup air atau kering dapat menyebabkan sensasi 'kasar' dan tidak nyaman di mulut, sekaligus membuat gerakan lidah menjadi sulit bergerak.
Warna urin dapat memberikan tanda paling jelas apakah seseorang mengalami dehirasi atau tidak. Orang-orang yang tidak minum cukup air atau dehidrasi bukan memiliki warna urin kuning pucat, melainkan warna urin yang lebih gelap, lebih tepatnya warna oranye gelap.
Warna urin yang pekat tersebut seharusnya menjadi 'alarm' atau peringatan agar seseorang segera memperbaiki asupan cairannya dengan lebih banyak minum air putih.
(hrn/fds)