Usaha penyalamatan para remaja tersebut melibatkan ahli dari berbagai negara. Beberapa pihak seperti FIFA misalnya ikut bersimpati menawarkan mereka menonton final Piala Dunia 2018 langsung di Rusia.
Namun demikian tawaran tersebut tidak bisa dipenuhi karena para remaja masih harus menjalani tindakan medis di rumah sakit (RS). Jangankan orang lain, pihak keluarga bahkan masih belum bisa bertemu langsung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jedsada Chokdumrongsuk dari Kementerian Kesehatan Thailand mengatakan semua remaja ditempatkan di ruang isolasi khusus dan mendapat perawatan meski secara umum kondisinya baik-baik saja. Hal ini merupakan langkah pencegahan bila salah satu remaja terjangkit penyakit berbahaya selama terjebak di goa.
"Karena kami tidak pernah menghadapi kasus dari gua dalam seperti ini sebelumnya," kata Jedsada seperti dikutip dari Bangkok Post, Senin (18/7/2018).
Beberapa remaja dilaporkan memiliki tingkat sel darah putih yang tinggi, ciri-ciri adanya infeksi. Sebanyak dua orang dicurigai mengalami semacam infeksi paru.
Di dalam goa bisa ada banyak jenis fungi yang tumbuh subur berkat pupuk dari sisa-sisa kotoran kelelawar serta burung. Salah satu contoh fungi yang berbahaya adalah histoplasma penyebab penyakit histoplasmosis.
Oleh sebab itu Jedsada mengatakan butuh waktu minimal satu minggu sebelum para remaja tersebut bisa keluar dari rumah sakit.











































