Jakarta -
Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa menyerang siapa saja. Tua, muda, pria dan wanita dengan tekanan darah di atas 135/90 mmHg yang terjadi rutin sudah bisa dikategorikan sebagai hipertensi.
Nah, pakar mengatakan hipertensi tidak muncul begitu saja. Ada beberapa hal yang terbukti secara ilmiah bisa memicu hipertensi.
Apa saja? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut 4 di antaranya:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Kurang tidur
Foto: iStock
|
Kurang tidur ternyata bisa meningkatkan risiko hipertensi pada seseorang. Bahkan di Inggris, satu dari tiga orang yang mempunyai hipertensi berpotensi terkena stroke dan serangan jantung.
Hal ini dikarenakan saat tidur, tubuh mereparasi jaringan dan sel-sel yang rusak, termasuk jaringan pembuluh darah dan jantung. Kurang tidur membuat proses reparasi tidak maksimal sehingga berisiko hipertensi.
2. Kurang Vitamin D
Foto: thinkstock
|
Sebuah penelitian menemukan bila seorang perempuan muda, berkulit putih dan kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko hipertensi sebanyak 3 kali dibandingkan yang level vitamin D normal. Akibatnya, komplikasi penyakit seperti stroke, jantung dan penyakit kardiovaskular juga akan meningkat.
"Kami ingin menunjukkan bahwa kurang vitamin D sewaktu muda bisa berakibat buruk dalam jangka panjang, yaitu hipertensi terutama pada wanita paruh baya," ujar Flojaune Griffin dari University of Michigan School of Public Health.
3. Kurang gerak
Foto: Thinkstock
|
Kurang gerak, dalam artian terlalu banyak duduk dan jarang melakukan aktivitas fisik, juga bisa menyebabkan hipertensi. Kondisi tubuh yang kurang gerak rentan membuat pembuluh darah kaku dan plak menumpuk, sehingga peredaran darah tersumbat.
"Kurang gerak juga memicu risiko berbagai penyakit seperti hipertensi, obesitas, jantung, kerusakan sendi otot dan osteoartritis. Ini sudah terbukti dan ada data ilmiahnya," ujar dr Grace Tumbelaka, SpKO.
4. Kurang liburan
Foto: ilustrasi/thinkstock
|
Kurang liburan bisa memicu stres. Stres yang terjadi menyebabkan tekanan darah meningkat hingga 30 sampai 40 persen.
Jika stres terjadi secara terus menerus dan hampir setiap hari, tentu saja tekanan darah terus tinggi sehingga menyebabkan hipertensi.
Kurang tidur ternyata bisa meningkatkan risiko hipertensi pada seseorang. Bahkan di Inggris, satu dari tiga orang yang mempunyai hipertensi berpotensi terkena stroke dan serangan jantung.
Hal ini dikarenakan saat tidur, tubuh mereparasi jaringan dan sel-sel yang rusak, termasuk jaringan pembuluh darah dan jantung. Kurang tidur membuat proses reparasi tidak maksimal sehingga berisiko hipertensi.
Sebuah penelitian menemukan bila seorang perempuan muda, berkulit putih dan kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko hipertensi sebanyak 3 kali dibandingkan yang level vitamin D normal. Akibatnya, komplikasi penyakit seperti stroke, jantung dan penyakit kardiovaskular juga akan meningkat.
"Kami ingin menunjukkan bahwa kurang vitamin D sewaktu muda bisa berakibat buruk dalam jangka panjang, yaitu hipertensi terutama pada wanita paruh baya," ujar Flojaune Griffin dari University of Michigan School of Public Health.
Kurang gerak, dalam artian terlalu banyak duduk dan jarang melakukan aktivitas fisik, juga bisa menyebabkan hipertensi. Kondisi tubuh yang kurang gerak rentan membuat pembuluh darah kaku dan plak menumpuk, sehingga peredaran darah tersumbat.
"Kurang gerak juga memicu risiko berbagai penyakit seperti hipertensi, obesitas, jantung, kerusakan sendi otot dan osteoartritis. Ini sudah terbukti dan ada data ilmiahnya," ujar dr Grace Tumbelaka, SpKO.
Kurang liburan bisa memicu stres. Stres yang terjadi menyebabkan tekanan darah meningkat hingga 30 sampai 40 persen.
Jika stres terjadi secara terus menerus dan hampir setiap hari, tentu saja tekanan darah terus tinggi sehingga menyebabkan hipertensi.
(mrs/up)