Richard Muljadi Ditangkap Pakai Kokain, Ini Fakta Seputar Kokain

Richard Muljadi Ditangkap Pakai Kokain, Ini Fakta Seputar Kokain

Aisyah Kamaliah - detikHealth
Rabu, 22 Agu 2018 18:05 WIB
Richard Muljadi Ditangkap Pakai Kokain, Ini Fakta Seputar Kokain
Ilustrasi narkoba: Mindra Purnomo/detikcom
Jakarta - Cucu seorang konglomerat berinisial RAM alias Richard ditangkap di sebuah restoran di mal kawasan SCBD, Jakarta Selatan. Menurut keterangan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Richard tertangkap saat sedang memakai kokain.

"Iya betul, ditangkapnya dini hari tadi," ujar Argo, seperti dikutip dari detikNews.

Kokain adalah obat perangsang terlarang yang terbuat dari daun tanaman koka. Berikut ini adalah rangkuman fakta mengenai kokain yang sudah dirangkum detikHealth dari Mental Help.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dampaknya pertama kali

Foto: Ilustrasi: Mindra Purnomo/detikcom
Hormon ini biasa muncul ketika seorang individu mengalami kesenangan seperti makan makanan lezat atau berhubungan seks. Setelah otak melepaskan dopamin, ia akan mengembalikannya ke neuron presinaptik, di mana ia disimpan.

Kokain berbeda. Ia justru akan menghalangi dopamin kembali ke neuron, menyebabkan akumulasi neurotransmitter yang tidak alami. Jumlah dopamin berlebihan ini bertanggung jawab atas euforia yang intens.

Kokain sangat adiktif

Foto: Ilustrasi: Mindra Purnomo/detikcom
Efek jangka pendek seperti disebutkan sebelumnya dapat menimbulkan peningkatan energi dan euforia. Biasanya berlangsung antara 15 dan 30 menit, tergantung pada kemurnian dan jumlah yang diambil.

Karena durasi singkat dari efek yang diinginkan, pengguna cenderung menggunakan kokain secara berlebihan untuk mempertahankan perasaan nge-fly. Pola penyalahgunaan ini dapat dengan cepat mengarah pada kecanduan kokain.

Kalau sudah kecanduan...

Foto: Ilustrasi/Agung Pambudhy
Ada banyak dampak buruk ketika seseorang mengalami kecanduan kokain. Di antaranya peningkatan detak jantung dan tekanan darah, perilaku yang agresif, kecemasan, paranoid, serangan jantung bahkan bisa menimbulkan stroke.

Bahkan, risiko kematian menghantui dari pertama kali mencoba. Jadi untuk urusan narkoba, jangan pernah deh coba-coba.

Halaman 2 dari 4
Hormon ini biasa muncul ketika seorang individu mengalami kesenangan seperti makan makanan lezat atau berhubungan seks. Setelah otak melepaskan dopamin, ia akan mengembalikannya ke neuron presinaptik, di mana ia disimpan.

Kokain berbeda. Ia justru akan menghalangi dopamin kembali ke neuron, menyebabkan akumulasi neurotransmitter yang tidak alami. Jumlah dopamin berlebihan ini bertanggung jawab atas euforia yang intens.

Efek jangka pendek seperti disebutkan sebelumnya dapat menimbulkan peningkatan energi dan euforia. Biasanya berlangsung antara 15 dan 30 menit, tergantung pada kemurnian dan jumlah yang diambil.

Karena durasi singkat dari efek yang diinginkan, pengguna cenderung menggunakan kokain secara berlebihan untuk mempertahankan perasaan nge-fly. Pola penyalahgunaan ini dapat dengan cepat mengarah pada kecanduan kokain.

Ada banyak dampak buruk ketika seseorang mengalami kecanduan kokain. Di antaranya peningkatan detak jantung dan tekanan darah, perilaku yang agresif, kecemasan, paranoid, serangan jantung bahkan bisa menimbulkan stroke.

Bahkan, risiko kematian menghantui dari pertama kali mencoba. Jadi untuk urusan narkoba, jangan pernah deh coba-coba.

(ask/up)

Berita Terkait