"Dari hasil riset sebenarnya bukan tingkat religius individunya. Bukan karena imannya tinggi atau gimana tapi ke komunitas agamanya," katanya di agenda Physical Activity dan Mental Health di Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia, Depok, Kamis (15/11/2018).
Baca juga: Apa Sih Bedanya Stres dan Depresi? |
Benny menambahkan, komunitas agama keberadaannya gampang ditemui di Indonesia. Sehingga orang yang cenderung lebih aktif di komunitas agama akan mengalami tingkat depresi yang rendah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, penting bagi institusi agama untuk membantu anggota mereka yang mengalami masalah kesehatan jiwa untuk mendatangi psikiater atau konseling.
"Jadi penting sekali untuk meningkatkan peran institusi agama kita supaya lebih mendengarkan teman yang depresi. Nggak sekedar bilang bahwa 'kamu tuh kurang beriman' harusnya membantu untuk mencari bantuan ke konseling atau psikiater," tutupnya.











































