Jakarta -
Baru-baru ini seorang bocah di Bandung Barat, Asep Yaya (9), jadi perbincangan. Napasnya bersuara terompet gara-gara tersedak peluit sejak dua bulan sebelumnya, yang kemudian bersarang di saluran napas.
Peluit yang nyangkut di saluran napas Asep adalah peluit kecil yang biasa ditemukan pada sepatu atau mainan anak. Keberadaannya di saluran napas akibat tertelan maupun tersedak, tentu berbahaya. Tak cuma berisiko menyumbat pernapasan, tapi juga bisa menyebabkan infeksi serius.
Selain peluit, ada banyak sekali benda asing berbahaya berukuran kecil yang bisa tertelan oleh anak-anak. Ada yang masuk ke saluran pernapasan, ada juga yang bersarang di lambung dan membahayakan kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirangkum detikHealth, berikut ini benda-benda asing berbahaya yang pernah tertelan oleh anak maupun dewasa.
Magnet
Foto: internet
|
Pada 2016, seorang bocah berusia 2 tahun di Texas mengalami sakit perut dan muntah terus menerus. Sempat dikira infeksi virus, hasil pemeriksaan mengungkap adanya 9 magnet kecil di perutnya.Pada kasus lain, magnet kecil ditemukan di paru-paru seorang bocah di India. Proses mengeluarkannya penuh risiko karena bisa merusak saluran napas dan membahayakan nyawa si bocah. Beruntung, operasi berjalan sukses dengan bantuan magnet lain sebagai penarik.
Apabila tidak dikeluarkan, keberadaan magnet-magnet tersebut di dalam tubuh dikhawatirkan bisa merusak paru maupun usus. Makin lama berada di dalam tubuh, risiko kerusakan semakin besar.
Korek gas
Foto: Akhmad Mustaqim-detikcom
|
Kali ini bukan bocah, melainkan seorang pria dewasa yang tanpa sengaja menelan benda berbahaya. Ia menelan korek gas, yang kemudian cairannya bocor di lambungnya. Akibat kecelakaan tersebut, pria tersebut mengalami mual dan sakir perut.
Gigi palsu
Foto: Thinkstock
|
Seorang tentara dari Kodim 1403 Sawerigading Palopo dikabarkan meninggal dunia di RS Wahidin Sudirohusodo awal tahun ini. Ia meninggal setelah sebelumnya tak sadarkan diri karena tak sengaja menelan gigi palsu saat sedang makan papeda, makanan khas daerah setempat.Sedangkan di India, seorang kakek dilaporkan mengalami sesak napas setelah mengalami kejang-kejang akibat serangan epilepsi dua hari sebelumnya. Hasil penelusuran menunjukkan ada kepingan besar gigi palsu bersarang di saluran napasnya.
Lampu LED
Foto: thinkstock
|
Sebuah kasus di BMJ Case Reports menyebut bayi berusia 15 bulan dengan keluhan batuk tidak sembuh-sembuh. Pemindaian menunjukkan ada benda asing mirip jepit rambut di dekat paru-paru. Setelah diambil, ternyata lampu LED (Light Emitting Diode). Diyakini benda tersebut berasal dari bagian tertentu mainan anak yang terlepas.
Baterai jam
Foto: Thinkstock
|
Sebuah data dari Children's Hospital di Philadelphia menyebut lebih dari 3.400 anak menelan baterai jam sepanjang 2010. Benda asing ini cukup berbahaya karena di dalam perut bisa bereaksi dengan cairan dan memicu arus pendek yang berbahaya.Baterai, khususnya yang mengandung lithium akan bereaksi dengan air liur ketika berada di kerongkongan. Reaksi yang terjadi bisa membakar kerongkongan dan menyebabkan perdarahan serius.
Pada 2016, seorang bocah berusia 2 tahun di Texas mengalami sakit perut dan muntah terus menerus. Sempat dikira infeksi virus, hasil pemeriksaan mengungkap adanya 9 magnet kecil di perutnya.
Pada kasus lain, magnet kecil ditemukan di paru-paru seorang bocah di India. Proses mengeluarkannya penuh risiko karena bisa merusak saluran napas dan membahayakan nyawa si bocah. Beruntung, operasi berjalan sukses dengan bantuan magnet lain sebagai penarik.
Apabila tidak dikeluarkan, keberadaan magnet-magnet tersebut di dalam tubuh dikhawatirkan bisa merusak paru maupun usus. Makin lama berada di dalam tubuh, risiko kerusakan semakin besar.
Kali ini bukan bocah, melainkan seorang pria dewasa yang tanpa sengaja menelan benda berbahaya. Ia menelan korek gas, yang kemudian cairannya bocor di lambungnya. Akibat kecelakaan tersebut, pria tersebut mengalami mual dan sakir perut.
Seorang tentara dari Kodim 1403 Sawerigading Palopo dikabarkan meninggal dunia di RS Wahidin Sudirohusodo awal tahun ini. Ia meninggal setelah sebelumnya tak sadarkan diri karena tak sengaja menelan gigi palsu saat sedang makan papeda, makanan khas daerah setempat.
Sedangkan di India, seorang kakek dilaporkan mengalami sesak napas setelah mengalami kejang-kejang akibat serangan epilepsi dua hari sebelumnya. Hasil penelusuran menunjukkan ada kepingan besar gigi palsu bersarang di saluran napasnya.
Sebuah kasus di BMJ Case Reports menyebut bayi berusia 15 bulan dengan keluhan batuk tidak sembuh-sembuh. Pemindaian menunjukkan ada benda asing mirip jepit rambut di dekat paru-paru. Setelah diambil, ternyata lampu LED (Light Emitting Diode). Diyakini benda tersebut berasal dari bagian tertentu mainan anak yang terlepas.
Sebuah data dari Children's Hospital di Philadelphia menyebut lebih dari 3.400 anak menelan baterai jam sepanjang 2010. Benda asing ini cukup berbahaya karena di dalam perut bisa bereaksi dengan cairan dan memicu arus pendek yang berbahaya.
Baterai, khususnya yang mengandung lithium akan bereaksi dengan air liur ketika berada di kerongkongan. Reaksi yang terjadi bisa membakar kerongkongan dan menyebabkan perdarahan serius.
(up/fds)