Dian Pramana Poetra Dikabarkan Kena Kanker Darah, Kenali Jenis-jenisnya

Dian Pramana Poetra Dikabarkan Kena Kanker Darah, Kenali Jenis-jenisnya

Firdaus Anwar - detikHealth
Rabu, 26 Des 2018 16:42 WIB
Dian Pramana Poetra Dikabarkan Kena Kanker Darah, Kenali Jenis-jenisnya
Dian dikabakarkan dalam kondisi kritis karena penyakit kanker darah. (Foto: dok. detikcom)
Jakarta - Penyanyi senior Dian Pramana Poetra dikabarkan tengah dirawat dalam kondisi kritis karena penyakit kanker darah. Sahabat terdekat mengatakan bahwa Dian mengidap kanker darah stadium empat namun masih belum jelas spesifik jenisnya.

Kanker darah sendiri adalah sebutan untuk sekelompok jenis kanker yang menyerang jaringan pembentuk darah. Dikutip dari CNN, ahli hematologi di Parkway Cancer Center (PCC) Lim ZiYi mengatakan bisa ada ratusan penyakit kanker darah dan masing-masing berpengaruh pada jenis pengobatan yang harus dijalani pasien.



Namun secara umum kanker darah bisa dibagi dalam beberapa kelompok besar. Berikut penjelasannya:

Leukemia

Foto: ilustrasi/thinkstock

Leukemia adalah kanker yang terbentuk di jaringan sumsum tulang pembentuk darah dan memengaruhi sel darah putih. Beberapa jenis leukemia menyerang anak-anak di bawah usia 15 tahun, sedangkan sebagian lainnya lebih sering ditemukan pada orang dewasa di atas usia 55 tahun.

Leukemia akut berkembang sangat cepat, dan biasanya semakin memburuk dalam waktu singkat. Sebaliknya, leukemia kronis berkembang lebih lambat hingga bertahun-tahun.

Kanker limfoma

Foto: ilustrasi/thinkstock

Penyakit kanker kelenjar getah bening atau kanker limfoma adalah jenis yang berawal dari sel-sel limfosit (sel darah putih). Pada kanker, limfosit berproliferasi lebih cepat dan hidup lebih lama dibandingkan limfosit normal.

Gejala paling umum dari penyakit ini adalah pembengkakan pada kelenjar getah bening. Bagian-bagian tubuh yang kerap dilaporkan muncul benjolan atau pembengkakan akibat kanker kelenjar getah bening antara lain leher, ketiak, dan pangkal paha.

Dr dr Andhika Rachman, SpPD-KHOM, dari RS Cipto Mangunkusumo menjelaskan benjolan yang jadi tanda kanker punya ciri tidak sakit dan semakin besar.

Kanker limfoma Hodgkin

Foto: ilustrasi/thinkstock

Penyakit kanker limfoma punya dua tipe. Satu tipe limfoma Hodgkin dan tipe lainnya limfoma non-Hodgkin. Apa yang membedakan keduanya ada pada kehadiran limfosit abnormal bernama sel Reed-Sternberg.

Sel Reed-Sternberg (dinamai untuk dua ilmuwan yang pertama kali mengidentifikasi sel ini di bawah mikroskop) adalah limfosit B yang bermutasi yang sangat besar menurut standar seluler yakni hingga lima kali lebih besar daripada limfosit normal.

Dr Hodgkin pertama kali mencatat beberapa gejala penyakit pada artikel 1832 yang merinci pemeriksaan postmortem beberapa pasien dengan pembesaran kelenjar getah bening dan limpa.

Kanker myeloma

Foto: iStock

Kanker myeloma adalah kanker yang menyerang jaringan pembentuk plasma darah di sumsum tulang. Kanker myeloma mengganggu produksi antibodi sehingga sistem kekebalan tubuh penderitanya akan berkurang membuat ia rentan terhadap infeksi.

Biasanya kanker myeloma terjadi di beberapa tempat dalam tubuh.

Halaman 2 dari 5

Leukemia adalah kanker yang terbentuk di jaringan sumsum tulang pembentuk darah dan memengaruhi sel darah putih. Beberapa jenis leukemia menyerang anak-anak di bawah usia 15 tahun, sedangkan sebagian lainnya lebih sering ditemukan pada orang dewasa di atas usia 55 tahun.

Leukemia akut berkembang sangat cepat, dan biasanya semakin memburuk dalam waktu singkat. Sebaliknya, leukemia kronis berkembang lebih lambat hingga bertahun-tahun.

Penyakit kanker kelenjar getah bening atau kanker limfoma adalah jenis yang berawal dari sel-sel limfosit (sel darah putih). Pada kanker, limfosit berproliferasi lebih cepat dan hidup lebih lama dibandingkan limfosit normal.

Gejala paling umum dari penyakit ini adalah pembengkakan pada kelenjar getah bening. Bagian-bagian tubuh yang kerap dilaporkan muncul benjolan atau pembengkakan akibat kanker kelenjar getah bening antara lain leher, ketiak, dan pangkal paha.

Dr dr Andhika Rachman, SpPD-KHOM, dari RS Cipto Mangunkusumo menjelaskan benjolan yang jadi tanda kanker punya ciri tidak sakit dan semakin besar.

Penyakit kanker limfoma punya dua tipe. Satu tipe limfoma Hodgkin dan tipe lainnya limfoma non-Hodgkin. Apa yang membedakan keduanya ada pada kehadiran limfosit abnormal bernama sel Reed-Sternberg.

Sel Reed-Sternberg (dinamai untuk dua ilmuwan yang pertama kali mengidentifikasi sel ini di bawah mikroskop) adalah limfosit B yang bermutasi yang sangat besar menurut standar seluler yakni hingga lima kali lebih besar daripada limfosit normal.

Dr Hodgkin pertama kali mencatat beberapa gejala penyakit pada artikel 1832 yang merinci pemeriksaan postmortem beberapa pasien dengan pembesaran kelenjar getah bening dan limpa.

Kanker myeloma adalah kanker yang menyerang jaringan pembentuk plasma darah di sumsum tulang. Kanker myeloma mengganggu produksi antibodi sehingga sistem kekebalan tubuh penderitanya akan berkurang membuat ia rentan terhadap infeksi.

Biasanya kanker myeloma terjadi di beberapa tempat dalam tubuh.

(fds/up)

Berita Terkait