Ternyata ada alasan psikologis di balik perasaan tersebut. Yaitu disebut dengan Schadenfreude, berasal dari bahasa Jerman yang secara harfiah berarti kesalahan yang menyenangkan.
Dikutip dari Psychology Today, Schadenfreude ini sering dianggap sebagai iri hati. Ada dua ciri dari Schadenfreude, yaitu kesenangan kita dan kemalangan orang lain. Ini menggambarkan adanya konflik antara perhatian yang komparatif terhadap situasi dan evaluasi negatif dari orang lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, dikutip dari Daily Mail, para peneliti mengatakan bahwa Schadenfreude muncul dari dinamika antarkelompok. Schadenfreude ini mulai berkembang pada awal kehidupan anak-anak.
Berdasarkan beberapa penelitian, Schadenfreude adalah emosi kompleks yang tertanam di diri manusia. Menurut psikolog Scott Lilienfeld, Philippe Rochat, dan Shensheng Wang, Schadenfreude merupakan dehumanisasi. Yaitu tindakan menggambarkan dan memandang orang lain secara kurang manusiawi.
Para psikolog itu mengatakan bahwa semakin empati seseorang terhadap orang lain, maka semakin kecil kemungkinan mereka mengalami Schadenfreude.
Baca juga: Psikolog Tak Sarankan Pacaran Backstreet |











































