Dilansir dari onemedical.com, setiap kaki memiliki sekitar 250 ribu kelenjar keringat yang masing-masing bisa menghasilkan keringat hingga 1 liter dalam sehari. Hal ini pun membuat bakteri yang tak terhitung jumlahnya berkumpul di kaki. Bakteri tersebut bisa bertahan hidup karena adanya keringat dan sel-sel kulit mati hingga akhirnya menimbulkan bau yang tidak sedap pada kaki.
Semakin banyak keringat, semakin banyak pula makanan untuk bakteri yang berujung pada munculnya lebih banyak bakteri. Ini merupakan siklus berkelanjutan yang dapat diperparah dengan makin banyaknya produksi berkeringat, jenis sepatu yang dipakai, sampai masalah kaki lainnya seperti infeksi jamur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, menurut dr. Helmin, bau kaki tidak dapat menimbulkan kutu air, justru sebaliknya. Adanya infeksi jamur dan kutu air di kaki malah menjadi penyebab timbulnya bau yang tidak sedap pada kaki dan mengurangi kepercayaan diri. Untuk itu, agar bau kaki tidak berkepanjangan, atasi infeksi akibat jamur dan kutu air dengan segera.
"Atasi infeksi yang terjadi dengan terapi yang sesuai. Karena kutu air disebaban oleh jamur, gunakan antijamur dengan benar dan jaga kebersihan kaki. Karena penyebabnya jelas jamur, pengobatan mutlak diperlukan, dapat berupa krim atau salep yang mengandung anti jamur," jelas dr. Helmin.
Jika sudah terlanjur terkena infeksi jamur, atasi segera dengan Kalpanax Krim agar tidak semakin parah. Kalpanax Krim bisa membantu mengobati infeksi jamur dan meredakan gatal-gatal dan keluhan lain pada kulit akibat jamur. Krim ini mengandung Myconazole Nitrate 2% yang terbukti secara klinis 99% ampuh mengatasi jamur kulit langsung ke akarnya. (mul/mpr)











































