Kasus Bocah Obesitas Ekstrem di Karawang, Dokter: Bukan Karena Sunat

Kasus Bocah Obesitas Ekstrem di Karawang, Dokter: Bukan Karena Sunat

Rosmha Widiyani - detikHealth
Selasa, 02 Jul 2019 10:13 WIB
Kasus Bocah Obesitas Ekstrem di Karawang, Dokter: Bukan Karena Sunat
Satia Putra. Foto: Luthfiana
Jakarta - Satia Putra yang kini berusia 7 tahun mengalami obesitas dengan berat badan mencapai 97 kilogram. Menurut ayahnya Satia, Sarli, nafsu makan anaknya meningkat drastis usai disunat 4 tahun lalu. Berat badan Satia naik perlahan hingga pernah mencapai 100 kilogram.

"Awalnya tubuh anak saya biasa saja. Tapi setelah disunat saat berumur 3 tahun, nafsu makannya tambah besar," kata Sarli ditemui di warung makan miliknya di Kabupaten Karawang, Jawa Barat dikutip dari detikcom.


Menurut dokter spesialis anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) dr Klara Yuliarti SpA (K), sunat bukan faktor yang menyebabkan obesitas. Sunat adalah praktik pemotongan kulit kulub pada penis laki-laki untuk menjaga kesehatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan karena sunat ya. Obesitas disebabkan gen dan lingkungan yang umumnya didominasi faktor lingkungan. Faktor risiko gen bervariasi bisa 10, 20, atau 30 persen," kata dr Klara.

Obesitas pada anak terjadi akibat penumpukan jaringan lemak di seluruh tubuh. Kondisi kelebihan berat badan ekstrem ini bisa ditemukan pada anak berusia 1-2 tahun. Pemeriksaan dokter akan menentukan faktor risiko yang mengakibatkan peningkatan berat badan serta penanganannya.




(frp/frp)

Berita Terkait