"Virus ini masuk ke dalam sel kanker dan membunuhnya dengan merangsang produksi protein imun. Komponen daya tahan tubuh lain kemudian ikut bergabung dan memerangi sel kanker. Kerja virus terbukti mampu mengurangi ukuran tumor dan menurunkan pertumbuhan sel kanker pada pasien," kata pimpinan riset Prof Hardev Pandha dikutip dari BBC.
Coxsackievirus juga menghapus jejak penyakit dari dalam tubuh pasien sekitar 1 minggu setelah terapi. Hal ini membuktikan, coxsackievirus efektif untuk pengobatan dan mencegah sel kanker tumbuh kembali. Kanker kandung kemih atau yang biasa disebut non-muscle invasive bladder (NMIBC) adalah salah satu kanker paling umum di Inggris dengan 10 ribu kasus per tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil riset ini disambut baik Ketua Action Bladder Cancer UK Allen Knight. yang menganggap CVA21 bisa menjadi revolusi teknik pengobatan kanker kandung kemih. Penyakit ini cenderung bertambah tiap tahun di Inggris, yang mengindikasikan beban National Health Security (NHS) makin besar. Riset ini masih dalam tahap awal yang harus dilanjutkan sebelum diterapkan di masyarakat.
"Keamanan, efektivitas, dan toleransi CVA21 harus bisa dikonfirmasi dalam riset yang lebih besar. Riset dan uji klinis akan memastikan era baru dalam dunia pengobatan kanker kandung kemih. Inovasi yang menguntungkan pasien ini harus terus dikembangkan hingga bisa diterapkan pada pasien," kata Knight.
Selain aman, minim efek samping menjadi faktor penting dan pembeda antara CVA21 dan terapi kanker lain. Dengan efek samping yang minim, pasien kanker bisa cepat pulih dan beraktivitas kembali.
(fds/fds)











































