Berdasarkan hal tersebut maka setiap fasilitas pelayanan kesehatan wajib melaksanakan penghapusan alat kesehatan bermerkuri seperti termometer dan tensimeter yang masih kerap kali di jumpai penggunaannya.
"Ada ribuan gram merkuri di alat kesehatan yang kalau tidak kita tarik akan membahayakan kesehatan masyarakat," sebut Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, dr Kirana Pritasari, kepada detikHealth, Selasa (30/7/2019).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Termometer masih banyak di pasaran. Ini adalah aspek yang harus kita pikiran bagaimana caranya bukan hanya menghapus pemakaian di fasyankes tapi juga di pasaran," tambahnya.
Masih banyaknya pemakaian alat kesehatan bermerkuri didasari berbagai hal. Salah satunya karena alat kesehatan tersebut memiliki harga yang jauh lebih murah daripada substitusinya.
Selain itu, masyarakat bahkan tenaga kesehatan masih menganggap termometer dan tensimeter dengan air raksa atau merkuri lebih efektif dibandingkan yang digital.
"Kita sudah memiliki alternatif dari alat kesehatan tersebut dan sudah tersebar luas. Nah sekarang kita harus mengubah mindset kita (untuk tidak memakai alat kesehatan bermerkuri-red)," pungkasnya.
(kna/up)











































