"Kalau saya lihat dia (Kartika -red) bukan tegang lagi, stres, nangis, nggak bisa tidur, gelisah, bentar-bentar lihat, sebentar-sebentar ngelihat bayinya nangis lagi," kata suaminya, Habib Usman.
Menurut Psikolog klinis dari Personal Growth Kantiana Taslim, MPsi, Psikolog, hal tersebut bukanlah hal yang mudah dihadapi oleh seorang ibu, terlebih lagi dalam kondisinya yang juga masih dalam pemulihan. Apalagi jika anaknya yang sakit merupakan pengalaman pertamanya memiliki anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adalah wajar jika ibu merasakan sedih, khawatir, gelisah yang berkecamuk di dalam hatinya. Namun, jika kesedihan dan kekhawatiran itu tidak ditangani dengan baik akan berdampak tidak baik juga bagi ibu dan bayinya.
"Salah satunya, kondisi emosional ibu menjadi tidak stabil, yang bisa berdampak terhadap pemulihan kondisi fisik si ibu secara langsung maupun tidak langsung," ujar psikolog yang akrab disapa Nana itu kepada detikcom, Senin (28/10/2019).
Nana menambahkan, aspek emosional yang tidak ditangani dengan baik juga dapat berujung pada berbagai masalah psikologis lainnya, seperti kecemasan, depresi, dan lainnya. Dan hal ini juga berdampak pada kesiapan ibu mengasuh bayinya.
"Belum lagi kebutuhan ibu untuk menjadi sehat jiwa dan raga untuk mengasuh bayinya, dan membentuk ikatan emosional yang sehat dan stabil antara ibu dan anak," tandasnya.
(wdw/up)











































