Apakah Cemburu dan Posesif Itu Sama? Ini Kata Psikolog

ADVERTISEMENT

Apakah Cemburu dan Posesif Itu Sama? Ini Kata Psikolog

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Kamis, 09 Jan 2020 19:30 WIB
Cemburu vs posesif, samakah? (Foto: iStock)
Jakarta - Dalam sebuah hubungan yang mendalam, terkadang rasa cemburu pasti akan datang seiring waktu. Terkadang, cemburu bisa menjadi trigger atau pemicu bagi seseorang untuk melakukan tindakan yang tidak dipertimbangkan secara matang, seperti pembunuhan yang dilakukan ZH pada suaminya hakim PN Medan Jamaluddin.

Menurut psikolog Personal Growth, Gracia Ivonika rasa cemburu bisa saja menjadi posesif. Hal itu sering dikaitkan dan menjadi sikap yang ditunjukkan seseorang saat merasa cemburu terhadap pasangannya.

"Posesif itu adalah sikap yang bisa ditampilkan akibat rasa cemburu. Nah, cemburu inilah pemicu atau dorongan orang untuk menjadi posesif pada pasangannya," ujarnya pada detikcom, Kamis (9/1/2020).




Namun, Nuzulia Rahma Tristinarum seorang psikolog sekaligus penulis buku mengemukakan jawaban yang berbeda. Menurutnya, cemburu itu berbeda dengan posesif. Ini bisa terjadi dalam sebuah hubungan yang mendalam seperti suami dan istri bahkan pertemanan.

"Cemburu itu baik, dibutuhkan sebagai pemanis rasa hingga meningkatkan keharmonisan dalam suatu hubungan. Selama takarannya tepat, cemburu itu masih sehat atau dikategorikan baik," jelas Rahma.

"Sedangkan posesif, itu kebutuhan dan keinginan seseorang untuk bisa mengontrol pasangannya, teman, atau orang yang ada di dekatnya. Tapi ini bukan karena cemburu, namun justru lebih didominasi oleh rasa insecure atau rasa takut akan kehilangan," imbuhnya.



Simak Video "Ada Hukumnya, Peselingkuh Bisa Dilaporkan"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/up)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT