Ketika para ilmuwan di berbagai negara berlomba membuat vaksin Corona, peneliti di Inggris mengatakan vaksinasi mungkin lebih efektif jika diberikan melalui semprotan hidung daripada suntikkan.
Dikutip dari New York Post, para ilmuwan dari Universitas Oxford dan Imperial College London, Inggris, yang saat ini sedang menjalani uji coba vaksin COVID-19 pada manusia, berencana melakukan studi kedua untuk meneliti efektivitas vaksinasi melalui mukosa atau selaput lendir.
"Saat ini sebagian besar vaksin menggunakan injeksi intramuskular konvensional (cara suntik -red)... Alasannya karena lebih mudah dan cepat. Tetapi, beberapa dari kita juga tertarik untuk meneliti vaksinasi mukosa," ucap Profesor Robin Shattock, seorang ahli imunologi dari Imperial College London.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
lanjutnya.
Menurut vaksinolog Profesor Sarah Gilbert, vaksin yang diberikan secara oral atau hidung akan membuat respons imun mukosa menjadi lebih kuat dalam melindungi saluran pernapasan dari patogen. Namun, cara pemberian vaksin seperti ini masih sangat sulit untuk dipelajari.
"Seperti yang dikatakan Profesor Shattock, kami tertarik untuk meneliti imunisasi melalui saluran pernapasan, baik dengan semprotan hidung ataupun menggunakan inhaler," kata Profesor Gilbert.
"Vaksin dapat langsung sampai ke paru-paru, di mana ia dapat mengakses jaringan yang sama seperti yang dijangkau oleh infeksi virus," tuturnya.
(fds/fds)











































