Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan masker exhaust atau masker yang memiliki ventilasi dan katup. Masker jenis ini dinilai tidak efektif dalam mencegah penyebaran virus Corona COVID-19.
"Masker dengan katup atau ventilasi pernapasan TIDAK boleh dipakai untuk membantu mencegah orang yang memakai masker menyebarkan COVID-19 ke orang lain," sebut laman resmi CDC terkait pedoman barunya.
Kenapa masker exhaust disebut tidak efektif mencegah penyebaran COVID-19?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut keterangan CDC, penggunaan masker exhaust memungkinkan udara di dalam masker yang mungkin saja terdapat virus di dalamnya terhembus keluar melalui lubang katup.
"Hal ini memungkinkan percikan pernapasan yang dihembuskan dapat mencapai orang lain dan berpotensi menyebarkan virus COVID-19," tulis CDC.
Bagaimana respons dokter paru terkait penggunaan masker exhaust?
Ahli paru dari RS Persahabatan, dr Erlang Samoedro, SpP, membenarkan bahwa masker exhaust tidak efektif untuk mencegah penyebaran COVID-19. Bahkan menurutnya, masker jenis ini jika digunakan justru bisa membahayakan orang lain.
"Kalau orang terkonfirmasi sakit COVID-19 kemudian pakai masker ini, sama saja nggak pakai masker. Dia terlindungi dari ancaman luar, tapi justru mengancam orang di luar," kata dr Erlang kepada detikcom, Jumat (14/8/2020).
Sementara itu, ahli paru dari RS Persahabatan, dr Diah Handayani, SpP, juga menjelaskan kemungkinan CDC melarang penggunaan masker exhaust karena mengantisipasi risiko penularan COVID-19 secara airborne. Terlebih risiko penularan COVID-19 dengan cara ini sudah diperingatkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Jadi unsurnya adalah kehati-hatian dalam penggunaan masker seperti itu," ucap dr Diah dalam wawancara terpisah, Jumat (14/8/2020).
(fds/fds)











































