Seorang pria asal Tempe, Arizona, Amerika Serikat, mengalami stroke ringan akibat terinfeksi virus Corona. Pengalamannya ini ia bagikan lewat postingan di akun Twitter miliknya.
Pria tersebut bernama Riley Behrens yang saat ini berusia 23 tahun. Ia menceritakan saat dirinya didiagnosis mengidap stroke ringan atau Transient Ischemic Attack (TIA) dan mendorong para kaum muda untuk mengikuti pedoman kesehatan masyarakat.
"Saya berusia 23 tahun dan saya baru saja terkena stroke karena komplikasi COVID-19. Tidak menanggapi pandemi dengan serius? Teruslah membaca," tulisnya yang dikutip dari The Hill, Kamis (3/12/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam utasnya yang telah disukai 149.000 orang dan dibagikan ulang oleh 43.000 netizen, ia menceritakan saat dirinya dibawa ke ruang gawat darurat pada Sabtu lalu. Saat itu ia merasakan sisi kiri tubuhnya lemah. pusing, dan penglihatannya terganggu.
Pada awal minggu ini, ia mulai merasakan sakit di dada dan sakit kepala. Ia baru mengetahui bahwa dirinya terinfeksi COVID-19 saat dirinya ingin berkunjung ke keluarganya untuk merayakan Thanksgiving.
"Saya merasakan gejala ringan dan harus dirawat inap sepenuhnya dalam waktu kurang dari 48 jam," ujarnya.
"Sebelumnya, saya adalah atlet muda yang sehat tanpa ada kondisi medis yang serius. Sekarang saya diberi tahu bahwa saya kemungkinan besar tidak akan pernah kembali berolahraga, karena kerusakan paru-paru dan otak yang berlangsung lama," jelas Behrens.
"Risiko stroke kedua akan selalu ada dan cedera kepala lainnya bisa berakibat fatal," lanjutnya.
Behrens menduga penyakitnya ini berasal dari temannya yang ia izinkan tinggal bersamanya karena tidak mempunyai tempat tinggal. Ia mengatakan pada The Arizona Republic, temannya itu sebelum tinggal bersamanya baru saja kembali dari perjalanan menghadiri pernikahan keluarganya.
"Pemulihan saya akan membutuhkan waktu berminggu-minggu, jika tidak berbulan-bulan baik terapi fisik dan pekerjaan serta tindak lanjut yang berkelanjutan dengan ahli saraf saya untuk menentukan pengaruh dan kerusakan yang bertahan lama," ujarnya dalam postingannya tersebut.
"Sekali lagi, tolong tanggapi pandemi ini dengan serius. Pakai masker, cuci tangan, jaga jarak, batasi perjalanan, ikuti pedoman CDC. Saya tidak pernah berpikir bahwa saya akan terpengaruh dengan cara ini, tetapi di sinilah kita. Jangan biarkan diri kamu menjadi yang berikutnya," tegas Behrens.
Pada April lalu, para dokter juga telah mengingatkan bahwa COVID-19 bisa menyebabkan stroke pada orang dewasa yang lebih muda, tanpa gejala atau memiliki gejala ringan COVID-19. Beberapa penelitian termasuk dari Barrow Neurological Institute di Phoenix pun mendukungnya.
(sao/naf)











































