Pertanyakan Data Satgas COVID-19, Surakarta Bantah Punya 7 Ribu Kasus Aktif

Satgas Penanganan COVID-19 RI menyebut Kota Surakarta (Solo) menjadi daerah dengan kasus aktif COVID-19 tertinggi di Indonesia. Pemkot Solo membantah data yang dirilis juru bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito.
Disebutkan bahwa Kota Solo memiliki 7.354 kasus aktif. Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan bahwa kasus aktif di Solo hanya berjumlah ratusan.
"Saya kaget kok sebesar itu. Jadi yang benar, per tanggal 25 pukul 15.00 pasienku yang di rumah sakit 117, yang isolasi mandiri 503. Artinya yang aktif kan 620," kata Ning, sapaannya, saat dihubungi wartawan, Jumat (26/2/2021).
Ning mempertanyakan sumber data tersebut. Sebab jika yang dirujuk adalah jumlah akumulasi kasus Kota Solo, selama ini jumlahnya lebih dari 9 ribu kasus, sementara data Satgas COVID-19 hanya 7 ribu.
"Kalau itu benar 7 ribu kasus ya pasti rumah sakit sudah teriak-teriak. Kasus aktif di Jawa Tengah saja 7 ribu, masa kita 7 ribu," ujarnya.
Menurutnya, kasus di Solo sudah mengalami tren penurunan. Bahkan rumah sakit di Solo sudah cukup leluasa menangani pasien COVID-19.
"Sekarang rumah sakit hanya menampung 49 persen dari kapasitas, banyak yang kosong. Ini kita minta agar klir lah," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Satgas Penanganan COVID-19 mengungkap 10 kabupaten/kota dengan kasus aktif Corona tertinggi. Kota Surakarta menduduki posisi pertama.
Wiku menyebut 10 kabupaten/kota dengan kasus aktif COVID-19 tertinggi se-Indonesia. Berikut ini daftarnya:
- Kota Surakarta (7.354)
- Kota Depok (7.096)
- Kota Denpasar (6.210)
- Jakarta Timur (4.367)
- Jakarta Selatan (4.238)
- Bekasi (4.165)
- Bogor (3.705)
- Kota Jayapura (3.616)
- Badung (3.516)
- Kota Bekasi (3.386)
Simak Video "WHO Tak Henti Keluarkan Peringatan soal Corona"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)