Menanggapi proses vaksinasi COVID-19 yang disebut lambat dan tidak mencapai target 1 juta suntikan per hari. Kementerian Kesehatan menyebut vaksinasi ini sebenarnya berjalan sesuai rencana.
Di samping terbatasnya dosis vaksin tersedia, sebagian besar dosis memang direncanakan baru tiba di RI pada semester kedua 2021.
"Kalau kita bicara soal komitmen, tentu pemerintah masih sesuai dengan schedule atau rencana awal, bagaimana 426 juta dosis itu bisa terpenuhi. Saya rasa tidak ada keraguan soal pemenuhan. Tapi memang kita harus agak bersabar karena sebagian vaksin datangnya pada periode semester kedua," ujar juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Selasa (23/3/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dr Nadia, total dosis vaksin yang sudah diterima RI hingga hari pun sebenarnya cukup untuk untuk diberikan ke masyarakat sasaran vaksinasi yang telah ditetapkan.
Perihal ketersediaan vaksin menurutnya tak perlu dikhawatirkan. Pasalnya, stok yang ada pun sudah dengan pertimbangan pemberian dosis kedua untuk seluruh sasaran penerima vaksin.
"Sebagian vaksin masih di-secure untuk penyuntikan dosis kedua. Sehingga ini akan terlihat seperti cakupannya lebih sedikit dibandingkan vaksin yang beredar karena kita masih menunggu proses kedua. Dari 5,7 juta, baru 2,5 juta yang mendapat dosis kedua," ujar dr Nadia lebih lanjut pada detikcom.
Hingga kini, sudah terdapat 6 tahap kedatangan vaksin di RI. Terhitung sejak kedatangan tahap pertama pada 6 Desember 2020 hingga tahap ke-6 (AstraZeneca) pada 8 Maret 2021, Indonesia sudah menerima hampir 40 juta dosis vaksin Corona.
Laporan terakhir dari Kemenkes per Senin (22/3/2021), vaksin COVID-19 dosis 1 telah diterima oleh 5.732.210 orang terdiri dari SDM kesehatan, petugas layanan publik, dan lansia. Sementara dosis 2 telah diterima oleh 2.494.422 orang.
(vyp/up)











































