Otoritas produk kesehatan Inggris menyarankan mereka yang mengalami sakit kepala hingga 4 hari dan memar setelah vaksinasi COVID-19 segera mencari bantuan medis.
Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency (MHRA) menyarankan tiap orang yang mengalami memar parah usai menerima vaksin COVID-19 untuk diperiksa karena bisa jadi tanda pembekuan darah langka.
Ahli kesehatan Inggris Dr June Raine mengatakan orang dengan kondisi tersebut, sakit kepala dan memar berhari-hari usai vaksin, harus segera mengunjungi fasilitas kesehatan. Terlebih sebelumnya ada laporan kasus trombosis vena sinus serebral (CSVT) beberapa saat setelah suntik vaksin AstraZeneca.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jenis pembekuan darah ini bisa jarang terjadi secara alami pada orang-orang yang tidak divaksinasi dan yang divaksinasi" katanya dikutip dari The Sun.
Meski demikian, ia menegaskan hubungan antara vaksin COVID-19 dan pembekuan darah masih belum jelas dan sangat jarang terjadi. Kejadian trombosis vena sinus serebral dilaporkan hanya terjadi pada sedikit orang di antara 11 juta yang menerima vaksin.
Badan Obat-obatan Eropa (EMA) mengungkapkan bahwa vaksin AstraZeneca aman untuk digunakan.
Emer Cooke, direktur eksekutif EMA, menegaskan bahwa manfaatnya dalam melindungi orang dari virus corona, menekan angka kematian, dan rawat inap di rumah sakit justru lebih besar daripada risikonya.
"Komite juga menyimpulkan bahwa vaksin AstraZeneca tidak terkait dengan meningkatkan risiko kasus tromboemboli atau pembekuan darah," jelasnya.
(kna/fds)











































