Satnarkoba Polres Kudus, Jawa Tengah melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah apotek. Hasilnya ditemukan obat antibiotik, antivirus, hingga oksigen mengalami kelangkaan.
"Temuannya kita ada 11 jenis obat kita cek rata-rata obat yang sudah masuk daftar HET itu sudah kosong semua. Contohnya oseltamivir kosong sama azithromycin kosong, (tabung) oksigen juga kosong semua baik di apotek pinggiran maupun kota kosong. Sudah seminggu ini, karena saat COVID-19 ramai di Kudus obat itu memang jadi barang rebutan jadi laris," kata Kasat Narkoba Polres Kudus, AKP Sucipto kepada wartawan ditemui di lokasi, Kamis (8/7/2021).
Pantauan di lokasi petugas kepolisian melakukan sidak di sejumlah apotek yang berada di jalan Sunan Kudus. Ada tiga apotek yang menjadi sasaran polisi hari ini.
Cipto menjelaskan selama tiga hari ini melakukan pengecekan di sejumlah apotek di Kudus. Baik di kota hingga di pelosok desa. Hasilnya pun sama obat antibiotik, antivirus hingga oksigen mengalami kelangkaan.
"Tiga hari ini kita melaksanakan kegiatan pengecekan baik toko obat maupun apotek-apotek di wilayah Kudus. Sejak hari Senin kita cek semua, pinggiran kita cek semua. Masalah kelangkaan obat dan juga khawatirkan kalau ada yang menimbun masalah obat yang langka terutama kaitannya dengan COVID-19," jelasnya.
Dia mengatakan kelangkaan sejumlah obat tersebut karena permintaan cukup tinggi. Terlebih saat Kudus terjadi lonjakan kasus Corona pekan lalu. Terkait harga, kata dia obat-obatan tersebut masih sesuai dengan HET.
"Obat-obatan masih ada harganya normal semua. Terkait dengan kekosongan karena permintaan banyak, mungkin dari industri ke distribusi belum nyampai atau bagaimana belum tahu. Nanti kita laporkan ke direktorat maupun Dirnakorba," ujarnya.
"Kalau kita temukan bisa kenakan undang-undang kesehatan. Tetap kita proses kalau memang terbukti hukumannya sampai 4 tahun," lanjut Cipto.
Terpisah salah satu pegawai apotek Erni Mareta mengatakan sejak dua pekan ini sejumlah obat antivirus dan antibiotik mengalami kelangkaan. Tidak hanya itu kata dia tabung oksigen juga kosong.
"Antibiotik antivirus, sama oksigen yang kosong, yang susah ya itu. Mungkin 2 minggu ini setelah Kudus buming (saat terjadi lonjakan Corona), masyarakat cari informasi tidak berani ke dokter larinya ke apotek jadi banyak yang cari. Harganya masih normal," jelas Erni ditemui di lokasi siang ini.
"Ini sudah turun, kemarin sempat naik sampai 200 persen ini sudah normal. Kemarin carinya obat Oseltamivir antivirus itu generiknya, mungkin patennya banyak, terus antibiotik. Kalau sekarang ganti banyak yang cari vitamin," sambung dia.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
(up/up)