Sampai Ada Laporan Dosis 1-2 Beda Merek, Amankah Stok Vaksin COVID-19 RI?

Vidya Pinandhita - detikHealth
Rabu, 25 Agu 2021 18:15 WIB
Ilustrasi vaksin COVID-19. (Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta -

Dokter menyebut di sejumlah daerah terdapat warga yang menerima dosis 1 dan 2 vaksin COVID-19 berbeda merek. Pasalnya, distribusi vaksin COVID-19 belum merata sehingga stok terbatas.

Spesialis penyakit dalam dr Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD-KPsi atau yang biasa disapa dr Koko menerangkan bahwa menurut regulasi Kementerian Kesehatan, jenis vaksin COVID-19 dosis 1 yang diberikan sama dengan dosis 2. Misalnya dosis 1 menggunakan Sinovac, begitu juga dosis 2.

Namun ia mengaku menerima sejumlah laporan terkait pemberian vaksin COVID-19 dosis 1 dan 2 berbeda merek di sejumlah daerah.

"Sekitar Maret atau April tahun ini, saya mulai dihubungi teman-teman dari daerah yang menyampaikan problem di daerah mereka. Pada suntikan pertama, mereka menerima Sinovac. Terus pada waktu untuk penyuntikan kedua kita tahu bahwa dosis vaksin kita seperti dicicil, ada tahapan-tahapan, tidak selancar yang dulu kita perkirakan. Mungkin baru sekarang-sekarang ini kita bisa gaspol," terangnya pada detikcom melalui program e-Life, Jumat (20/8/2021).

Di samping itu menurutnya, kondisi di lapangan perlu menyesuaikan stok vaksin COVID-19 yang masih terbatas di RI.

"Secara regulasi dari Kementerian Kesehatan jelas di imbauannya jelas aturannya bahwa memang seharusnya sebaiknya jenisnya sama, tapi konteks di lapangan itu yang tersedia kemudian berbeda antara dosis 1 dan 2. Maka itu tidak masalah," jelas dr Koko.

"Kita harus merujuk dulu pada regulasinya, tapi kemudian kita harus lihat juga kondisi lapangannya karena bagaimana pun kita tidak bisa menuntut kondisi yang terlalu ideal pada kondisi Indonesia, di mana stok vaksin itu terbatas dan distribusinya belum merata," pungkasnya.

Seperti apa stok vaksin COVID-19 di RI?

Dalam kesempatan lainnya, juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi menyampaikan menjelaskan vaksin COVID-19 di RI memang tidak tiba bersamaan, melainkan secara bertahap.

Pada semester-2 di 2021, jumlah vaksin COVID-19 yang tiba di RI jauh lebih banyak dibanding semester-1. Akan tetapi, belum seluruh dosis yang tiba tersebut sudah terdistribusi ke berbagai wilayah.

"Dari 168 juta (yang sudah kita terima), 130 juta itu sudah kita distribusikan jadi 30 juta itu masih di Biofarma baik dalam bentuk vaksin jadi ataupun vaksin setengah jadi yang harus kita proses kembali. Dari 130 juta, 91 juta sudah kita suntikan sisanya itu terdistribusi ke daerah-daerah," jelas dr Nadia dalam diskusi daring, Selasa (25/8/2021).

"Jadi memang dikarenakan ketersediaan vaksin yang datang secara bertahap menjadi penting untuk daerah-daerah melakukan pengaturan secara cermat," pungkasnya.



Simak Video "Video Pakar: Flu Burung Picu Pandemi yang Lebih Parah Dibanding Covid-19"

(vyp/up)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork