Miris, Pasien COVID-19 di Malaysia Meninggal Tergeletak di Lantai RS

Miris, Pasien COVID-19 di Malaysia Meninggal Tergeletak di Lantai RS

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Kamis, 02 Sep 2021 19:01 WIB
Miris, Pasien COVID-19 di Malaysia Meninggal Tergeletak di Lantai RS
Foto ilustrasi. (Foto ilustrasi: Getty Images/Tempura)
Jakarta -

Sebuah video menunjukkan seorang pasien pria bernama Ka Ehmbaram (74) meninggal tergeletak di lantai rumah sakit di Malaysia. Pria itu diketahui pasien COVID-19 yang tengah menjalani perawatan.

Dilaporkan Sinar Harian, putri pasien, E Chitradevi, mengatakan ayahnya dirawat di rumah sakit di Sungai Petani Kamis (26/8/2021) karena COVID-19. Pada pukul 3 sore tanggal 30 Agustus, dia mengatakan bahwa dia menerima telepon dari rumah sakit yang mengatakan bahwa ayahnya telah meninggal.

Namun keluarga mereka menerima video di WhatsApp dari seorang teman yang menunjukkan seorang pria tergeletak di lantai, masih berjuang mengangkat dirinya sendiri. Video lain kemudian menunjukkan pria yang diduga adalah ayahnya tergeletak di lantai dengan kantong urin masih menempel dan kain menutupi tubuhnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak sedikit yang berspekulasi bahwa pria itu ditinggalkan tanpa pengawasan oleh staf rumah sakit sampai dia meninggal sekitar 40 menit kemudian.

Chitradevi menjelaskan bahwa dia yakin ayahnya masih sehat pada hari Minggu (29 Agustus) berdasarkan informasi yang diberikan oleh rumah sakit. Saat itu, pihak rumah sakit mengatakan ayahnya itu bahkan meminta keluarganya untuk mengirim makanan.

ADVERTISEMENT

Dugaan kelalaian petugas kesehatan

Keluarga Chitradevi menduga ayahnya meninggal karena jatuh dari tempat tidur karena kelalaian petugas kesehatan, dan bukan karena COVID-19.

Sejak itu mereka membuat laporan polisi di kantor polisi Sungai Petani untuk meminta penyelidikan atas penyebab kematian Ka Ehmbaram dan kelalaian rumah sakit seperti yang terlihat dalam video. Mereka juga telah meminta otopsi.

Direktur Kesehatan Kedah Dr Othman Warijo, bagaimanapun, membantah klaim bahwa staf di rumah sakit terlambat dalam menanggapi korban, yang menyebabkan kematiannya.




(kna/fds)

Berita Terkait