Juru bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menanggapi soal adanya ribuan siswa terkonfirmasi positif COVID-19 saat pembelajaran tatap muka (PTM).
Perlukah memberhentikan sementara seluruh PTM di masing-masing wilayah jika ditemukannya banyak klaster?
"Melihat kasus nasional yang cenderung terkendali saat ini, patut diapresiasi seluruh elemen yang mendukung kegiatan belajar mengajar tatap muka (PTM) baik pemerintah daerah setempat, tenaga pengajar, orang tua murid, dan peserta didik yang telah bekerja sama sebaik mungkin menjalankan pedoman pelaksanaan PTM," papar Wiku dalam konferensi pers BNPB, Kamis (23/9/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu, jika ada kasus positif, maka segera lakukan penutupan sekolah untuk segera dilakukan desinfeksi, pelacakan dan testing kontak erat," tambahnya
Wiku menambahkan, per tanggal 23 September, dari 47.330 sekolah yang disurvei, hanya 2,7 persen sekolah yang menimbulkan klaster kasus selama pembelajaran tatap muka dilakukan.
Selain itu, Wiku juga menjelaskan, untuk mengetahui perkembangan kasus di sekolah per wilayah, masyarakat bisa mengakses di sekolah.data.kemdikbud.go.id. Fitur ini diharapkan dapat memonitor angka kasus kejadian kasus secara aktual.
(ayd/naf)











































