Mengenal Tumor Otak, Kondisi yang Diidap Dirut PT TransJakarta Sebelum Meninggal

Mengenal Tumor Otak, Kondisi yang Diidap Dirut PT TransJakarta Sebelum Meninggal

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Senin, 04 Okt 2021 08:16 WIB
Mengenal Tumor Otak, Kondisi yang Diidap Dirut PT TransJakarta Sebelum Meninggal
Foto: Dirut Tj, Sardjono Jhony (Dok.TransJakarta)
Jakarta -

Direktur Utama (Dirut) PT TransJakarta, Sardjono Jhony Tjitrokusumo, dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto pada Minggu (3/10/2021). Berdasarkan keterangan dari PT Transjakarta yang dikutip dari CNN Indonesia, Sardjono meninggal akibat tumor otak.

"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un, pagi ini telah berpulang ke rahmatullah, Bapak Sardjono Jhony Tjitrokusumo, Dirut PT Transjakarta," demikian bunyi keterangan resmi PT TransJakarta, Minggu (3/10/2021).

Sebelum meninggal dunia, Sardjono sempat dirawat beberapa hari di ruang ICU RSPAD Gatot Soebroto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Mayo Clinic, tumor otak merupakan kondisi massa atau pertumbuhan sel abnormal yang terjadi di otak. Ada dua jenis tumor otak, yaitu jinak dan ganas.

Kecepatan pertumbuhan tumor di otak sangat bervariasi. Hal itu bisa menentukan bagaimana tumor tersebut akan mempengaruhi fungsi sistem saraf orang yang mengidapnya.

ADVERTISEMENT

Tingkat pertumbuhan dan lokasi tumor otak menentukan bagaimana penyakit menyerang sistem saraf seseorang. Maka dari itu, pengobatan tumor otak juga disesuaikan dengan diagnosa jenis tumor yang diidap.

Penyebab tumor otak

Tumor otak primer terjadi saat sel-sel normal mengalami perubahan (mutasi) dalam DNA mereka. DNA tersebut berisi instruksi yang memberitahu sel tentang apa yang harus dilakukan.

Mutasi akan memberitahu sel-sel untuk tumbuh dan membelah dengan cepat serta terus hidup saat sel-sel sehat mati. Hal itu menyebabkan massa sel abnormal dan membentuk tumor.

Sementara tumor otak sekunder merupakan kondisi di mana kanker dimulai di tempat lain dan menyebar ke otak. Pada orang dewasa, kasus tumor otak primer lebih jarang dilaporkan daripada tumor otak sekunder.

Penyebab tumor otak kerap tidak jelas. Namun, dokter melihat ada beberapa faktor risiko tumor otak di dua hal berikut.

Paparan radiasi

Orang yang terkena jenis radiasi yang disebut radiasi pengion memiliki peningkatan risiko tumor otak. Misalnya radiasi pengion termasuk terapi radiasi, yang digunakan untuk mengobati kanker dan paparan radiasi yang disebabkan oleh bom atom.

Riwayat keluarga tumor otak

Sebagian kecil kasus tumor otak bisa terjadi pada orang dengan riwayat keluarga tumor otak atau riwayat keluarga dengan sindrom genetik yang meningkatkan risiko tumor otak.

Apa saja gejala dari tumor otak? Klik ke halaman selanjutnya.

Gejala tumor otak

Meski penyebab tumor otak seringkali tidak jelas, ada beberapa gejala penyakit ini yang bisa diwaspadai, seperti:

  • Perubahan pola sakit kepala
  • Sakit kepala yang berangsur-angsur menjadi lebih sering dan lebih parah
  • Mual atau muntah yang tidak dapat dijelaskan
  • Masalah penglihatan, seperti penglihatan kabur, penglihatan ganda atau kehilangan penglihatan tepi
  • Hilangnya sensasi atau gerakan secara bertahap di lengan atau kaki
  • Kesulitan dengan keseimbangan
  • Kesulitan bicara
  • Merasa sangat lelah
  • Kebingungan dalam masalah sehari-hari
  • Kesulitan membuat keputusan
  • Ketidakmampuan untuk mengikuti perintah sederhana
  • Perubahan kepribadian atau perilaku
  • Kejang, terutama pada seseorang yang tidak memiliki riwayat kejang
  • Masalah pendengaran

Bagaimana perbedaan sakit kepala akibat tumor vs penyakit lain?

Salah satu gejala umum yang dialami saat seseorang mengalami tumor otak adalah sakit kepala. Lalu, bagaimana membedakannya?

Sakit kepala akibat tumor otak

  • Perubahan pola sakit kepala
  • Sakit kepala yang berangsur-angsur menjadi lebih sering dan lebih parah
  • Penglihatan menjadi terganggu
  • Kesulitan dengan keseimbangan
  • Kesulitan bicara
  • Masalah pendengaran
  • Terkadang disertai muntah.
  • Selain itu, sakit kepala yang terjadi akibat tumor otak biasanya tidak kunjung hilang meski telah diberi obat.

Sakit kepala karena migrain

Dikutip dari WebMD, jika sakit kepala yang dirasakan dimulai dari satu sisi saja dan menyebabkan mual, kemungkinan itu adalah sakit kepala migrain. Berikut beberapa gejala sakit kepala yang disebabkan migrain.

  • Sering terjadi mual, bahkan muntah
  • Sensitif terhadap cahaya dan suara (berlangsung 4-72 jam)
  • Sakit kepala dapat hilang dengan sendirinya.

Selain itu, sakit kepala akibat migrain juga bisa menyebabkan konsentrasi terganggu dan kelelahan. Kondisi ini juga mungkin akan tetap terjadi meski rasa sakitnya sudah menghilang.

Sakit kepala akibat sinusitis

Jika merasakan sakit kepala yang menetap di area belakang wajah dan rasanya makin memburuk ketika membungkuk ke depan, serta mengalami hidung tersumbat, kemungkinan disebabkan oleh sinusitis. Berikut gejala sakit kepala akibat sinusitis.

  • Rasa sakit yang menetap di tulang pipi, dahi, atau pangkal hidung
  • Nyeri yang memburuk ketika kepala digerakkan secara tiba-tiba
  • Nyeri yang disertai dengan gejala sinusitis lainnya, seperti hidung tersumbat, demam, dan wajah membengkak.

Sakit kepala tegang

Sakit kepala tegang atau tension headache adalah sakit kepala yang ditandai dengan nyeri dan ketegangan di dahi atau di belakang kepala dan leher. Ini merupakan salah satu jenis sakit kepala yang paling sering terjadi. Gejala sakit kepala akibat tegang

  • Sakit kepala saat bangun tidur
  • Mudah lelah
  • Kaku di leher dan punggung bagian atas
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Sensitif terhadap cahaya atau kebisingan
  • Nyeri otot umum.
Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Sakit Kepala saat Mens Bisa Disembuhkan, Begini Caranya"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/up)

Berita Terkait