Roy Suryo hingga dr Tirta Bicara Microsleep dan Kecelakaan Vanessa Angel

Round Up

Roy Suryo hingga dr Tirta Bicara Microsleep dan Kecelakaan Vanessa Angel

Salwa Aisyah Sheilanabilla - detikHealth
Jumat, 05 Nov 2021 18:29 WIB
Roy Suryo hingga dr Tirta Bicara Microsleep dan Kecelakaan Vanessa Angel
Vanessa Angel meninggal dalam kecelakaan tragis di Tol Jombang (Foto: Pradita Utama)
Jakarta -

Pakar telematika Roy Suryo angkat bicara soal kecelakaan maut yang menewaskan Vanessa Angel dan suaminya, Bibi Ardiansyah. Roy yang juga tetangga Vanessa Angel meragukan dugaan mengantuk yang memicu hilang kendali.

Kecelakaan maut di tol arah Jombang, menuju Surabaya pada Kamis (4/11/2021), menewaskan artis Vanessa Angel dan suaminya, Bibi Ardiansyah. Sementara sang sopir, pengasuh dan anak Vanessa dan Bibi mengalami luka-luka dan sedang menjalani perawatan. Roy menduga sang sopir mengalami kelelahan atau mengalami microsleep.

Pakar kesehatan tidur dari RS Mitra Kemayoran, dr Andreas Prasadja atau disapa dr Ade, menjelaskan, microsleep terjadi karena otak memasuki kondisi istirahat, dalam kondisi tubuh masih terjaga. Umumnya, kondisi ini terjadi saat seseorang dalam kondisi kelelahan sehingga otaknya tertidur, tetapi matanya masih terbuka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Microsleep adalah di mana keadaan seseorang dalam keadaan terkantuk-kantuk. Contohnya nih saat berkendara, dia beberapa kali tidur terus kebangun, Nah ini sudah bahaya sekali, di sini sebagian otaknya sudah tertidur, sangat bahaya bagi keselamatan di jalan," jelas dr Ade.

1. Alasan Roy Suryo meragukan pernyataan sopir mengantuk

Ditemui saat prosesi pemakaman mendiang Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah, Jumat (5/11/2021), Roy Suryo menyampaikan analisisnya soal Tubagus Joddy, driver yang diduga mengantuk.

ADVERTISEMENT

Menurut Roy, Joddy sempat mengunggah Instastory 44 menit sebelum kecelakaan maut terjadi, dalam kondisi mengemudi dengan kecepatan tinggi. Jika memang sang sopir mengemudi dalam kondisi mengantuk, seharusnya kecepatan berkendara dalam kondisi pelan.

"Nah kalau saya hitung astagfirullah kecepatannya cukup tinggi 159 km per jam, itu rata-rata. Bisa jadi suatu saat bisa lebih dari 170 atau 180," beber dia saat menyambangi proses pemakaman almarhumah Vanessa Angel dan almarhum Bibi, Jumat (5/11/2021).

"Karena kalau mengantuk itu kecenderungannya kecepatannya pelan, ini kecepatannya sangat-sangat tinggi," sambungnya.

2. Dua kemungkinan yang dialami sopir

Roy mencoba menyimpulkan bahwa ada dua kemungkinan yang dialami pengemudi dalam kecelakaan maut tersebut. Kemungkinan pertama adalah sopir mengalami kelelahan dan mengalami microsleep.

"Ada yang mungkin mengatakan fatigue itu blank di tengah jalan karena yang namanya microsleep jadi dia tiba-tiba blank karena capek di tengah jalan," jelas Roy.

"Atau dia karena sedang memegang handphone dan itu sudah terbukti karena di sempat mengunggah 44 menit sebelum kecelakaan itu menjadi fatal," ujarnya.

3. dr Tirta singgung bahaya microsleep

Masih terkait kecelakaan maut Vanessa Angel, dokter sekaligus influencer, Tirta Mandira Hudhi alias dr Tirta, juga menyinggung bahaya microsleep. Ia menegaskan pentingnya mempelajari tentang microsleep, terutama bagi mereka yang rutin bepergian melalui jalan tol.

"Bagi orang yang rutin menggunakan Tol Trans Jawa terutama Cipali sejak zaman brexit, tentu hal yang terjadi pada kecelakaan ini sangat membuat gue deg-degan," jelas dr Tirta dalam postingannya, setelah dikonfirmasi detikcom, Jumat (5/11/2021).

"Buat lo yg mau nyetir, pelajari microsleep. Materi ini sudah dijelaskan berkali-kali sejak dulu, oleh senior gue, teman sejawat gue, dan bahkan gue juga ikut jelasin. Makanya dibuat rest area di jalan tol, biar ga kejadian microsleep," tambahnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Microsleep Saat Mudik Bisa Mengancam Nyawa"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)
Microsleep Biang Kecelakaan
9 Konten
Kecelakaan berkendara kerap dipicu oleh microsleep. Berbeda dengan mengantuk yang cenderung lebih disadari, microsleep sering terabaikan karena gejalanya kerap tersamarkan. Mata mungkin masih terjaga, tapi sebagian otak sudah shut-down.

Berita Terkait