Wow! China Bagi-bagi Duit untuk yang Bisa Temukan Biang Kerok Lonjakan COVID-19

Wow! China Bagi-bagi Duit untuk yang Bisa Temukan Biang Kerok Lonjakan COVID-19

Vidya Pinandhita - detikHealth
Selasa, 09 Nov 2021 14:59 WIB
Wow! China Bagi-bagi Duit untuk yang Bisa Temukan Biang Kerok Lonjakan COVID-19
Ilustrasi pandemi COVID-19 di China. Foto: Getty Images/Kevin Frayer
Jakarta -

Sebuah kota di China menawarkan hadiah uang ratusan juta untuk siapa pun yang bisa memberikan petunjuk sumber lonjakan kasus COVID-19. Disebutkan, upaya tersebut adalah bagian dari 'perang rakyat' untuk membasmi COVID-19.

Diketahui pada Selasa (9/11/2021), China melaporkan sebanyak 43 kasus lokal COVID-19 dalam gelombang yang didorong varian Delta. Varian ganas tersebut telah menyebar ke 20 provinsi dan wilayah, mencetak puluhan kasus baru COVID-19 setiap hari dalam 3 pekan terakhir.

"Untuk mengungkap sumber wabah virus ini sesegera mungkin dan mengetahui rantai penularannya, perlu dilakukan perang rakyat untuk pencegahan dan pengendalian epidemi," kata pemerintah kota dalam sebuah pemberitahuan, dikutip dari Channel News Asia, Selasa (9/11/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengingat, lonjakan COVID-19 di China kini melanda lebih dari 40 kota. Para pejabat di Heihe, sebuah kota di bagian utara di perbatasan dengan Rusia, menyebut bakal menawarkan 100.000 yuan atau setara lebih dari Rp 222 juta.

Para pejabat menegaskan segala kasus penyelundupan, perburuan ilegal, dan penangkapan ikan lintas batas harus segera dilaporkan. Mereka yang telah membeli barang impor secara online juga diminta segera mensterilkan, kemudian mengirim barang tersebut untuk dites.

ADVERTISEMENT

Seiring sejumlah negara lain yang kini mencabut langkah-langkah pencegahan COVID-19, para pejabat Beijing tetap berpegang teguh pada strategi nol-COVID (zero-COVID strategy). Pasalnya, langkah tersebut diyakini telah mempertahankan angka infeksi yang rendah karena penutupan perbatasan yang ketat, penguncian, dan karantina yang panjang.

Gelombang baru telah membuat jutaan orang dikarantina dan aturan perjalanan domestik diperketat. Banyak jadwal penerbangan dan layanan kereta api juga dibatalkan.

Dalam sebuah wawancara dengan Phoenix Television yang dipublikasi media sosial Tiongkok, ahli virologi dan profesor Universitas Hong Kong Guan Yi meminta data yang lebih baik untuk mengevaluasi kemanjuran vaksin COVID-19 di Tiongkok.

"Kita seharusnya tidak melakukan tes asam nukleat massal di setiap kesempatan untuk mendeteksi kasus COVID-19, atau secara membabi buta mengambil booster jab", katanya.

Ia mendesak tes antibodi dan pembaruan tepat waktu oleh pembuat vaksin tentang efektivitas vaksin mereka mereka terhadap varian-varian Corona.




(vyp/kna)

Berita Terkait