Dexamethasone Obat Apa? Ini Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya

Dikenal dengan julukan obat dewa, dexamethasone bisa mengobati berbagai penyakit. Di sisi lain, terdapat risiko efek samping yang berbahaya dari obat ini. Berikut informasi lengkapnya.
Dexamethasone merupakan obat golongan steroid yang banyak dimanfaatkan untuk mengobati berbagai jenis penyakit, mulai dari alergi, radang, hingga autoimun.
Cara kerja dexamethasone adalah dengan menekan respon sistem kekebalan tubuh untuk mengurangi peradangan ataupun alergi.
Obat dexamethasone terdaftar di BPOM RI sebagai obat keras sehingga pembeliannya harus dengan resep dokter dan penggunaannya di bawah pengawasan dokter.
Manfaat dexamethasone
Dexamethasone dikenal dengan julukan obat dewa, pasalnya obat ini dapat diindikasikan pada berbagai penyakit dan memberikan efek terapi yang cepat. Berikut beberapa penyakit yang bisa diobati dengan dexamethasone:
- Alergi, misal gatal dan bentol pada kulit
- Peradangan
- Masalah pernapasan, seperti asma atau batuk yang disertai sesak napas
- Autoimun, seperti rheumatoid arthritis
- Penyakit kulit, seperti dermatitis atopik (eksim), pemfigus, dan psoriasis
- Mengurangi efek samping obat kanker
- Gangguan usus, seperti kolitis ulserativa
- Kelainan darah, seperti leukemia
- Insufisiensi ginjal
Dosis dexamethasone
Dosis dexamethasone disesuaikan dengan umur pasien, bentuk sediaan obat, dan kondisi/penyakitnya.
Kondisi: Peradangan
Dosis pada dewasa adalah 0,5-9 miligram per hari dalam pemberian beberapa kali dan dosis maksimal adalah 1,5 miligram per hari.
Dosis pada anak adalah 0,02-0,3 miligram/kgBB per hari dalam 3 sampai 4 dosis terbagi.
Kondisi: Eksaserbasi akut pada multiple sclerosis
Dosis pada dewasa adalah 30 miligram setiap hari selama 1 minggu lalu dilanjutkan 4-12 miligram setiap hari selama 1 bulan.
Efek samping dexamethasone
Sama seperti obat lainnya, dexamethasone dilaporkan memiliki beberapa efek samping ringan yang mungkin hilang dalam beberapa hari, seperti:
- Mual
- Muntah
- Sakit kepala atau pusing
- Perubahan suasana hati
- Kesulitan tidur atau kecemasan
Namun, sama halnya dengan obat golongan steroid lainnya, penggunaan dexamethasone dalam jangka panjang dan dosis tinggi (overdosis) memberikan efek yang merugikan, seperti:
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Memicu kenaikan gula darah (diabetes)
- Tulang keropos (osteoporosis), terutama pada tulang pinggul dan tulang belakang
- Gangguan mental serius, seperti paranoid dan depresi
- Kehilangan massa otot (proximal myopathy)
- Sindrom cushing dengan gejala moon face (wajahnya bengkak seperti bulan), striae, dan acne (jerawat)
- Daya tahan tubuh turun sehingga rentan terhadap infeksi
- Penggunaan pada anak dapat menghambat pertumbuhan
Akibat risiko efek samping yang bisa ditimbulkan, pemberian dan penggunaan dexamethasone harus di bawah pengawasan dokter.
Bahkan pada beberapa kondisi, tidak diperbolehkan berhenti minum obat ini tanpa konsultasi dengan dokter karena bisa timbulkan akibat yang lebih buruk. Pada kondisi ini dikenal dengan istilah tapering-off, yakni penurunan dosis secara bertahap untuk mencegah perburukan pada tubuh pasien.
Simak Video "Peneliti Ungkap Dexamethasone Manjur untuk Pasien Corona Sakit Parah"
[Gambas:Video 20detik]
(fds/fds)