Omicron Masuk RI, Masih Bisa Dicegah Menyebar? Begini Pesan Eks Petinggi WHO

Vidya Pinandhita - detikHealth
Jumat, 17 Des 2021 08:01 WIB
Tanggapi temuan kasus varian Omicron di RI, eks petinggi WHO jabarkan tindakan mitigasi berlapis. Foto: Getty Images/BlackJack3D
Jakarta -

Varian Omicron telah terdeteksi di Indonesia, ditemukan pada seorang pekerja kebersihan (pasien N) Wisma Atlet berdasarkan hasil tes, Rabu (15/12/2021). Diyakini memiliki penularan yang cepat, bahkan dikhawatirkan mengalahkan varian Delta, lantas apa yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran varian Omicron?

"Tidak usah khawatir, tidak usah panik. Kita hidup seperti biasa, yang paling penting adalah jaga kewaspadaan. Kewaspadaannya (seperti) dari protokol kesehatan, jangan kendor," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/12/2021).

"Kurangi perjalanan luar negeri yang tidak penting. Omicron terbukti (menular) sangat cepat. Inggris dari 10 kasus per hari, menjadi 100 per hari, sekarang 70 ribu per hari. Lebih tinggi daripada kasus di Indonesia pada Juli sebanyak 50 ribu per hari," sambungnya.

Eks Direktur Penyakit Menular Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara Profesor Tjandra Yoga Aditama menyebut pendeteksian dan pembatasan penularan varian Omicron harus dilakukan sesegera mungkin. Ia memaparkan empat langkah tindakan mitigasi:

1. Mencari sumber penularan varian Omicron pada pasien N

Menurut Prof Tjandra, langkah pertama adalah mencari siapa yang menulari varian Omicron pada pasien N di Wisma Atlet. Kemungkinan pertama, warga Indonesia yang baru pulang dari luar negeri kemudian dirawat di Wisma Atlet. Kemungkinan kedua, pasien N tertular dari sesama petugas Wisma Atlet.

"Kalau kemungkinan kesatu maka tentu akan dapat dilacak karena daftar semua pasien wisma atlet di 14 hari ke belakang tentu tersedia, lengkap dengan alamatnya, yang tinggal dicek satu persatu," terang Prof Tjandra dalam rilis yang diterima detikcom, Kamis (16/12/2021).

"Kalau pasien N tertular dari temannya sesama petugas Wisma maka juga dapat dicek tentang dengan siapa saja dia kontak dalam 14 hari terakhir. Hanya saja, kalau tertular dari sesama petugas maka lalu harus ditelusuri lagi dari mana petugas itu tertular, dan seterusnya, secara cermat," sambungnya.

Simak Video 'Omicron Masuk Indonesia, Ini Hal-hal yang Harus Diperhatikan':






(vyp/fds)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork