Waduh, China Laporkan 2 Kasus Kematian Akibat Flu Burung H5N6

China melaporkan dua kasus kematian akibat flu burung H5N6. Ini merupakan dua dari lima kasus H5N6 yang sebelumnya dilaporkan oleh Departemen Kesehatan Hong Kong pada Desember 2021 lalu.
Para pejabat setempat mengatakan tiga kasus lainnya kini masih berjuang untuk hidup dan mendapat perawatan di rumah sakit. Diketahui, kelima kasus tersebut merupakan warga di Provinsi Sichuan, Provinsi Zhejiang, dan Daerah Otonomi Guangxi.
Kasus Meninggal
Dikutip dari The Sun, dua kasus kematian itu merupakan pria berusia lanjut atau lansia. Keduanya memiliki riwayat terpapar unggas peliharaannya yang hidup.
- Kasus Pria Usia 75 Tahun
Kasus pertama adalah seorang pria berusia 75 tahun asal Luzhou, Provinsi Sichuan. Ia sakit pada 1 Desember usai terpapar unggas peliharaannya. Ia sempat dirawat di rumah sakit selama empat hari dan meninggal pada 12 Desember 2021.
- Kasus Pria Usia 54 Tahun
Kasus kedua merupakan pria berusia 54 tahun yang tinggal di Leshan, Provinsi Sichuan. Ia sakit pada 8 Desember setelah terpapar unggas hidup dan meninggal tiga minggu kemudian pada 24 Desember.
Pasien yang Masih Dirawat di RS
- Kasus Wanita Usia 51 Tahun
Kasus lainnya dialami oleh wanita berusia 51 tahun yang berasal dari Hangzhou, Provinsi Zhejiang. Ia sakit pada 15 Desember setelah terpapar unggas peliharaannya yang hidup.
Ia dibawa ke rumah sakit pada 18 Desember dan pihak berwenang mengatakan kini pasien wanita tersebut kondisinya kritis.
- Kasus Pria Usia 53 Tahun
Departemen Kesehatan Hong Kong mengatakan pasien H5N6 yang kini masih dirawat di rumah sakit lainnya adalah seorang pria asal Liuzhou, sebuah kota di Daerah Otonomi Guangxi. Pria berusia 53 tahun ini memiliki riwayat terpapar unggas mati.
Ia dikabarkan sakit pada 19 Desember dan kini masih berada di rumah sakit dalam kondisi yang serius.
- Kasus Pria 28 Tahun
Kasus terakhir dilaporkan terjadi pada pria berusia 28 tahun asal Liuzhou, sebuah kota di Daerah Otonomi Guangxi. Ia sakit pada 23 Desember dan kini kondisinya kritis. Tetapi, tidak diketahui bagaimana pria ini bisa terpapar flu burung.
Melihat kondisi ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagian besar kasus ini memiliki riwayat melakukan kontak langsung dengan unggas. Namun, belum ada kasus penularan antarmanusia yang dikonfirmasi sampai saat ini.
Meski begitu, WHO mengatakan penyelidikan lebih lanjut "sangat" diperlukan untuk memahami risiko dan memahami meningkatnya jumlah kasus manusia.
Sebelumnya, Thijs Kuiken yang merupakan seorang profesor patologi komparatif di Erasmus University Medical Center di Rotterdam telah memperingatkan soal kasus flu burung di China ini. Ia khawatir varian flu burung ini kemungkinan bisa menular antarmanusia.
"Peningkatan kasus manusia di China tahun ini mengkhawatirkan. Ini adalah virus yang menyebabkan kematian yang tinggi," beber dia.
"Bisa jadi varian ini sedikit lebih menular (ke manusia) ... atau mungkin ada lebih banyak virus ini pada unggas saat ini dan itulah mengapa lebih banyak orang terinfeksi," jelasnya.
Simak juga 'Pakar Kesehatan China Bicara Terkait Temuan Varian 'IHU'':