Hal tersebut disampaikan oleh CEO Moderna Stéphane Bancel dalam Forum Ekonomi Dunia (WEF), Senin (17/1/2022). Ia mengaku, perusahaannya berencana menawarkan suntikan booster tahunan yang bisa melawan COVID-19 sekaligus penyakit pernapasan lainnya seperti flu dan virus pernapasan (RSV).
"Tujuan kami adalah memberikan satu (single) booster tahunan sehingga kita tidak lagi menemukan masalah orang tidak ingin disuntik dua hingga tiga kali di musim dingin. Tetapi, mereka cukup mendapatkan satu dosis booster (sekaligus) untuk Corona, serta flu dan RSV," ujarnya, dikutip dari Euro News, Kamis (20/1/).
Menurutnya, kemungkinan terbaik, booster COVID-flu-RSV tersebut bakal tersedia di musim gugur 2023.
Perusahaan vaksin COVID-19 lainnya, Pfizer, menyampaikan rencana serupa terkait pembuatan vaksin COVID-flu-RSV.
CEO Pfizer, Albert Bourla, menyebut gelombang varian Omicron saat ini bisa menjadi akhir pembatasan sosial akibat pandemi COVID-19 sebab nantinya, masyarakat akan terbiasa hidup dengan virus Corona.
"Skenario yang paling mungkin terjadi adalah virus akan terus beredar selama beberapa tahun. Ini adalah virus yang telah menyebar ke seluruh dunia dan sangat sulit untuk dihilangkan," kata Bourla.
"Tapi saya pikir dengan alat yang telah diberikan ilmu pengetahuan kepada kita, gelombang ini akan menjadi yang terakhir membawa serta pembatasan semacam ini," sambungnya.
Simak Video "Video Pakar: Flu Burung Picu Pandemi yang Lebih Parah Dibanding Covid-19"
(vyp/up)