Masih banyak hal yang belum diketahui soal karakteristik dari varian Omicron yang kini semakin mendominasi di dunia. Para ahli masih belum bisa memastikan apakah varian ini benar-benar lebih berbahaya dibandingkan varian Corona sebelumnya.
Namun, banyak dokter yang percaya bahwa ada kemungkinan varian ini menyebabkan pasiennya mengalami efek jangka panjang atau long Covid. Long Covid biasanya didiagnosis beberapa minggu setelah pulih dari infeksi COVID-19.
"Setiap efek jangka panjang biasanya muncul sekitar 90 hari setelah gejala infeksi awal hilang," kata pimpinan teknis COVID-19 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Maria Van Kerkhove yang dikutip dari AP News, Kamis (10/2/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara keseluruhan, beberapa perkiraan menunjukkan ada lebih dari sepertiga orang yang pulih dari COVID-19 dan mengalami beberapa gejala yang berkepanjangan. Gejala itu termasuk kelelahan, kabut otak, sesak napas, kecemasan, dan masalah lainnya.
Long Covid ini lebih mungkin dialami oleh pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit. Tetapi, beberapa penelitian menunjukkan kondisi itu bisa juga dialami oleh pasien dengan infeksi yang ringan.
Namun, Maria mengatakan belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa kondisi long Covid itu bisa terjadi pada pasien yang sembuh dari varian Omicron.
Pendapat lainnya juga diungkapkan oleh dokter spesialis yang menangani pasien COVID-19 jangka panjang atau long Covid, Linda Geng, dari Universitas Stanford. Meskipun tidak bisa mengatakannya dengan pasti, tapi gelombang pasien long Covid memang terjadi.
"Kita harus sangat berhati-hati dan sangat berhati-hati dan siap," pungkas Geng.
(sao/up)











































