Hati-hati! Episentrum Gelombang Omicron Mulai Geser ke Jawa Barat

Round Up

Hati-hati! Episentrum Gelombang Omicron Mulai Geser ke Jawa Barat

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Rabu, 16 Feb 2022 22:05 WIB
Hati-hati! Episentrum Gelombang Omicron Mulai Geser ke Jawa Barat
Episentrum COVID-19 (Foto: Getty Images/iStockphoto/loops7)
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto, mengatakan episentrum atau pusat penyebaran pandemi COVID-19 bergeser dari DKI Jakarta ke Jawa Barat dan akan terus bergeser hingga ke luar Jawa.

"Sekarang Episentrumnya di Jakarta bergeser ke Jawa Barat, dan tentu dalam alam 2-3 minggu ke depan, bisa keluar Jawa," kata Airlangga, pada jumpa pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (16/2/2022).

Untuk menghadapi hal tersebut, Airlangga menyampaikan bahwa pemerintah sudah melakukan antisipasi pencegahan transmisi, yaitu dengan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah daerah hingga menyiapkan layanan telemedicine dan ketersediaan obat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah sudah mendorong dengan pelayanan telemidicine dan ketersediaan obat. Orang tanpa gejala dan gejala ringan dirawat isolasi mandiri di rumah atau kalau tidak memadai di isolasi terpusat," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Airlangga juga mengumumkan jumlah kasus harian telah melampaui rekor pada gelombang varian Delta. Meskipun demikian, ia memastikan pandemi tetap terkendali jika merujuk keterisian rumah sakit.

ADVERTISEMENT

"Berdasarkan situasi, yang membedakan kasus Delta dan Omicron BOR saat ini di angka 33,41 persen. Ini membedakan kasus Delta yang lalu dan tentu pemerintah berharap masyarakat untuk terus waspada dalam menjaga agar transmisi tidak terlalu meningkat," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, per Rabu (16/2/2022), kasus konfirmasi positif di Indonesia tercatat 64.718 kasus. Angka ini disebut telah melampaui puncak tertinggi kasus varian Delta pada tahun lalu yang mencapai 56.757 sebagaimana dikutip dari laman covid19.go.id.




(suc/up)

Berita Terkait