Wamenkes Tanya Nih, Pilih Sesak Pakai Masker atau Sesak kena COVID-19?

Wamenkes Tanya Nih, Pilih Sesak Pakai Masker atau Sesak kena COVID-19?

Vidya Pinandhita - detikHealth
Kamis, 24 Feb 2022 08:34 WIB
Wamenkes Tanya Nih, Pilih Sesak Pakai Masker atau Sesak kena COVID-19?
Ilustrasi masker diyakini masih efektif mencegah penularan COVID-19 varian Omicron. Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Seiring lonjakan kasus COVID-19 akibat varian Omicron, masyarakat Indonesia masih terus-menerus diingatkan soal pentingnya pakai masker. Mengingat gejala Omicron relatif lebih ringan dibanding varian Corona lainnya, akankah masyarakat dibolehkan copot masker?

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menegaskan, penggunaan masker masih menjadi upaya perlindungan paling maksimal. Mengingat, virus Corona menular melalui droplet yang keluar ketika seseorang yang terjangkit virus batuk, bersin, atau berbicara.

Menurutnya, sesesak apa pun memakai masker, masih lebih berat sesak napas akibat COVID-19. Walhasil, ia menegaskan masyarakat Indonesia untuk tetap patuh protokol kesehatan dengan menggunakan masker.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesaknya menggunakan masker, nggak enaknya menggunakan masker, itu masih lebih ringan daripada sesaknya kalau dia terinfeksi COVID-19 dan masuk ke kelainan paru yang berat," ujarnya dalam diskusi daring siaran langsung Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan, Selasa (22/2/2022).

"Jadi mau pilih mana? Sesak karena sakit atau sedikit terhambat menggunakan masker? Tentu kita dorong untuk menggunakan masker," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Terkait gejala Omicron yang relatif lebih ringan dibanding varian Corona lainnya, Dante menegaskan, tak berarti masker sudah tidak diperlukan. Pasalnya kerap kali, orang-orang yang tidak mengalami gejala apa pun justru tidak terdeteksi sebagai pasien COVID-19. Walhasil, penerapan protokol kesehatan tidak dilakukan secara ketat dan menular ke lingkungan sekitar.

"Ada sebagian masyarakat yang tanpa gejala tapi mempunyai potensi untuk menularkan sehingga penerapan penggunaan masker masih sangat diperlukan. Bukan berarti orang yang kita kenal baik tidak mempunyai gejala, dia belum tentu tidak menularkan. Justru itu yang sering kita temukan, adanya klaster keluarga," beber Dante.

"Ada beberapa negara yang memang sudah membuka masker, tetapi dari studi epidemiologis, pola penyebaran, karakter penyakit yang ada saat ini, penggunaan masker masih merupakan pilihan yang tidak bisa ditawar," pungkasnya.




(vyp/up)

Berita Terkait