.webp)
Data konfirmasi COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 5.847.900 pada Kamis (10/3/2022). Sekalipun sudah mendekati 6 juta orang tertular, rupanya masih banyak orang tidak pernah positif COVID-19. Apa yang membuat mereka seakan kebal COVID-19?
Kahfi (20) seorang mahasiswa menyebutkan bahwa ia juga sempat bingung, "Pernah bingung, sih, tapi mungkin aku punya sistem imun yang kuat buat ngelawan si COVID ini. Kadang mikir kayaknya pernah kena, tapi mungkin nggak ngerasa," katanya pada detikcom, Jumat (11/03/2022).
Ia juga menjelaskan selama ini hanya di rumah saja, dan sesekali keluar hanya untuk bekerja dan keperluan kampus yang mendesak. "Aku juga sering di-swab untuk keperluan kerja, tapi alhamdulillah hasilnya selalu negatif," tambahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serupa dengan Kinar (22) yang juga seorang mahasiswa, ia mengatakan jarang keluar rumah jika tidak ada hal yang penting. "Hampir 12 jam aku berkutat dengan laptop dan HP. Aktivitas harian mostly mengerjakan skripsi dan daily activity lainnya dari rumah," jelas Kinar.
Berbeda dengan Kinar dan Kahfi, Indira (23) yang sering melakukan mobilitas tinggi untuk bekerja di luar ruangan saat 2020 hingga 2021, juga merasa jika ia tidak pernah positif COVID-19.
Saat merasa tidak enak badan, Indira langsung melakukan isolasi secara mandiri. Namun klaim 'belum pernah kena COVID-19' ini patut diragukan, mengingat Indira belum melakukan tes PCR (polymerase chain reaction) maupun antigen.
"Nggak, pernah sih kalau tes PCR/SWAB soalnya jujur takut, tapi kalau aku ngedrop aku otomatis isolasi diri di rumah. Nggak keluar kemana mana. Batalin janji ke teman," ujarnya.
Terlepas dari hal itu, Indira merasa sangat bersyukur karena belum pernah terkena COVID-19, di saat teman-temannya positif COVID-19.
"Sebenarnya nggak bingung juga. Soalnya kalau aku setiap keluar selalu pakai masker," tutur Indira.
Cerita Kahfi dan Kinar yang lebih sering melakukan aktivitas di rumah juga membuktikan bahwa menjaga protokol kesehatan secara ketat bisa terhindar dari COVID-19. Membatasi mobilitas memang jadi sebuah pengorbanan, tetapi kesehatan selalu lebih penting dari apapun.
Tapi lebih penting dari itu, tes PCR atau antigen juga perlu dilakukan untuk lebih memastikan.
