Diduga Jadi Penyebab Hepatitis Misterius, Apa Itu Adenovirus?

Rosiana Muliandari - detikHealth
Sabtu, 07 Mei 2022 17:30 WIB
Penjelasan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengenai adenovirus, diduga menjadi penyebab hepatitis misterius. Foto: Getty Images/iStockphoto/gorodenkoff
Jakarta -

Heboh kasus hepatitis misterius yang telah merenggut 3 nyawa anak di DKI Jakarta dan menyerang ratusan anak di Eropa, Amerika, dan Asia.

Kasus hepatitis akut misterius tersebut digolongkan sebagai Hepatitis Akut yang Belum Diketahui Etiologinya dan telah resmi menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Dr dr Muzal Kadim, SpA(K) selaku Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mengungkapkan bahwa penyebab pasti terjadinya hepatitis misterius ini masih belum diketahui dan masih dalam investigasi.

"Ada yang ketemu adenovirus, ada yang tidak ketemu. Ada yang koinsiden COVID dengan adenovirus, ada yang tidak. Faktor penyebab pastinya ini sampai sekarang masih diselidiki. Diduga, masih ke arah Adenovirus 41, tapi, tidak semuanya juga ada ditemukan Adenovirus 41 ini," jelasnya.

Rincinya, dr Muzal menjelaskan bahwa, sebenarnya adenovirus merupakan suatu virus yang dapat menyebabkan diare. Layaknya rotavirus, adenovirus ini tidak termasuk "langka" karena sudah banyak ditemukan sebagai penyebab diare pada anak.

"Selama ini, adenovirus itu ringan. Hanya gejala diare, sakit perut, muntah sebentar, demam-demam ringan," ujar dr Muzal.

dr Muzal juga menekankan bahwa adenovirus ini masih merupakan suatu dugaan karena para ahli dan dokter belum dapat mengkonfirmasi virus tersebut menjadi penyebab hepatitis akut misterius.

"Namun, pada kasus ini, kita tidak tahu kenapa ditemukan adanya dan apakah itu sebagai penyebab juga, saat ini, kita belum bisa menyebabkan itu sebagai, confirm itu sebagai penyebabnya," terangnya.

"Karena tidak spesifik, yang selama ini gejalanya tidak seperti itu, tidak pernah adenovirus yang selama ini ditemukan sebagai penyebab hepatitis. Jadi ini memang masih dicari," sambung dr Muzal.

Meski begitu, dr Muzal tetap menyarankan untuk langsung membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk diperiksa jika anak memiliki gejala adenovirus.

Jika tidak dapat membawa anak ke dokter, pertolongan pertama juga dapat dilakukan dengan cara memberikan parasetamol untuk meredakan demam, memberikan obat anti muntah, dan pastikan anak tetap diberikan cairan agar tidak dehidrasi setelah muntah.



Simak Video "Video: Maldives Negara Pertama yang Sukses Hentikan Penularan 3 Penyakit Ini"

(Rosiana Muliandari/vyp)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork