Hipertensi atau penyakit darah tinggi sangat berbahaya karena dapat menyebabkan banyak komplikasi kesehatan, mulai dari meningkatkan risiko serangan jantung hingga gangguan ginjal.
Dilansir dari beberapa sumber, berikut 4 faktor risiko yang memengaruhi hipertensi dan cara menghindarinya.
Faktor Usia
Dilansir dari American Heart Association, semakin tua, risiko terkena hipertensi diketahui semakin besar. Hal ini berkaitan dengan berkurangnya elastisitas pembuluh darah seiring bertambahnya usia, yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah.
Meskipun demikian, bukan berarti hipertensi hanya dialami oleh orang tua. Faktanya, kasus hipertensi pada mereka yang berusia muda diketahui terus bertambah seiring dengan meningkatnya pola hidup tidak sehat sekarang ini.
Data Riset Kesehatan Dasar Indonesia di tahun 2018 menunjukkan bahwa berdasarkan hasil pengukuran, 1 dari 5 orang berusia 25-34 tahun menderita hipertensi, dan hampir 1 dari 3 orang berusia 35-44 tahun menderita hipertensi.
Riwayat Keturunan
Penyakit hipertensi juga bisa dari keturunan, di mana risiko seseorang terkena hipertensi akan lebih tinggi jika memiliki orang tua yang menderita hipertensi.
Data dari penelitian Archives of Internal Medicine menunjukkan bahwa memiliki ibu yang mengalami hipertensi diketahui berkaitan dengan peningkatan risiko hipertensi hingga 1,5 kali, dan memiliki ayah yang mengalami hipertensi berkaitan dengan peningkatan risiko hipertensi sebesar 1,8 kali. Apabila kedua orang menderita hipertensi, peningkatan risiko teramati mencapai 2,4 kali lebih tinggi.
Tetapi, memiliki faktor keturunan bukan berarti pasti terkena hipertensi karena faktor gaya hidup juga berpengaruh.
Berat Badan
Jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh jika kelebihan berat badan. Hal ini berarti bahwa memiliki berat badan berlebih akan membebani kerja jantung dan sistem peredaran darah yang kemudian dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, termasuk kondisi tekanan darah tinggi.
Dilansir dari The Journal of the American Medical Association, bahwa obesitas berkaitan dengan peningkatan risiko hipertensi hingga 4.7 kali lipat.
Mengonsumsi Garam Berlebih
Salah satu faktor risiko utama dari penyakit hipertensi adalah konsumsi garam yang berlebih. Data dari jurnal Nutrients menunjukkan bahwa asupan garam berlebih berkaitan dengan peningkatan tekanan darah dan risiko terkena hipertensi.
Selain itu, data dari WHO menunjukkan bahwa data konsumsi garam rata-rata mencapai 9-12 gram/hari, jauh melebihi batas asupan harian sebesar maksimal 5 gram per hari.
Beberapa faktor risiko hipertensi memang tidak dapat diubah, namun pada penelitian American Heart Association menegaskan bahwa pola hidup sehat diketahui penting dalam menjaga tekanan darah dan mencegah hipertensi. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah membatasi asupan garam sebagai bagian dari pola makan sehat.
Mengingat asupan garam orang Asia terutama berasal dari penambahan garam selama pemasakan dan saat makan (termasuk dari kecap dan saos), memilih produk kecap dan saus yang rendah garam tentunya dapat membantu kita menjaga asupan garam harian.
Dengan produk Tropicana Slim Kecap Asin, Tropicana Slim Kecap Manis, Tropicana Slim Saus Tiram, dan Tropicana Slim Sambal Terasi yang lebih rendah garam, Anda dapat membatasi asupan garam tanpa mengorbankan rasa.
Tidak hanya itu, Tropicana Slim Shirataki Noodles yang terbuat dari umbi shirataki juga bisa menjadi pilihan praktis dengan kandungan garam yang lebih rendah serta rendah lemak dan tinggi serat.
Simak Video "Indra Bekti Punya Riwayat Hipertensi Setahun Terakhir"
[Gambas:Video 20detik]
(prf/up)