Indonesia kembali diterpa kenaikan kasus COVID-19, kali ini imbas subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Hari ini, Minggu (19/6/2022), Indonesia mencatat sebanyak 1.167 kasus baru COVID-19. Lima hari terakhir berturut-turut, kasus baru harian COVID-19 RI menembus seribu.
Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, menjelaskan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 memang lebih mudah menginfeksi dibandingkan varian Corona lainnya. Ditambah, kedua subvarian tersebut lebih mampu menginfeksi orang yang sudah divaksin COVID-19 ataupun menginfeksi ulang orang yang sudah pernah positif COVID-19.
"Dia (BA.4 dan BA.5) jauh lebih fit, lebih mudah menginfeksi karena dia mengambil mutasi dari Delta yang bisa membuat dia mudah terikat di reseptor ACE 2 yang L452 itu," terang Dicky pada detikcom, Kamis (16/6/2022).
"Kemudian dia ada mutasi F486 V yang membuat dia sangat lincah menghindar dari respons imunitas, antibodi. Akhirnya bisa menurunkan efikasi jauh lebih efektif dibandingkan subvarian lain dalam menyiasati antibodi yang terbentuk entah dari infeksi maupun vaksinasi," sambungnya.
Kabar baik menurut Dicky, terdapat kondisi yang membuat seseorang berpotensi lebih memiliki imunitas dari BA.4 dan BA.5. Tak lain, tiga dosis vaksin COVID-19 serta usia yang masih belia.
"Pada orang yang sudah memiliki imunitas khususnya kalau tiga dosis, kemudian hybrid sudah dua dosis juga terinfeksi khususnya yang infeksinya Delta misalnya, ini mereka apalagi usianya masih muda itu yang cukup bisa menjadi barrier. Sehingga kasus infeksi yang menimpa mereka itu umumnya tidak bergejala atau bergejala ringan," jelasnya.
NEXT: Tenang, bisa dicegah kok.
Simak juga Video: Karakteristik Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5