Kehadian subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 menimbulkan lonjakan kasus COVID-19 di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan kasus COVID-19 melonjak di 110 negara dengan kenaikan sebesar 18 persen dalam sepekan terakhir.
Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan, SpP(K), menyebut sebagian besar pasien yang terinfeksi Omicron ini tidak bergejala. Sementara lainnya mengeluhkan gejala ringan.
Ahli menyebut kemungkinan ini berkat efek perlindungan berkat vaksinasi atau infeksi alami sebelumnya.
"Jadi ini gejalanya mirip-mirip Omicron BA.1 yang dominan di Indonesia," kata dr Erlina Burhan dalam diskusi daring beberapa waktu lalu.
Berikut gejala yang paling banyak dilaporkan di RI:
- Batuk: 89 persen
- Fatigue atau kelelahan: 65 persen
Gejala lainnya yang dilaporkan saat terinfeksi Omicron BA.4 atau BA.5, antara lain:
- Hidung tersumbat atau rinore: 59 persen
- Demam: 38 persen
- Mual atau muntah: 22 persen
- Sesak napas: 16 persen
- Diare: 11 persen
- Anosmia atau ageusia: 8 persen
Simak Video "Gejala Omicron BN.1 yang Sudah Masuk Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(fds/fds)