Dokter di RSUD SMC mengatakan bocah SD itu didiagnosis mengalami peradangan otak. Namun, nyawa bocah tersebut tidak tertolong meski sudah mendapatkan penanganan medis.
"Didiagnosa kematian almarhum akibat suspect typhoid dan ensefalopati atau peradangan otak akibat komplikasi tifus," jelas Kabid Pelayanan Kesehatan RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya, dr Adi Widodo, dikutip dari detikJabar pada Kamis (21/7/2022).
"Serta ada suspect episode depresi atau gangguan kejiwaan yang bisa diakibatkan karena komplikasi tifusnya. Faktor internalnya karena komplikasi demam," sambungnya.
Pihak rumah sakit mengaku belum sempat meminta keterangan pasien, karena kondisinya sudah hilang kesadaran saat sampai di rumah sakit. Untuk faktor eksternalnya, pihak rumah sakit belum menyimpulkan lantaran pasien tidak bisa berkomunikasi.
"Kami SMC belum sempat memintai keterangan pada almarhum karena sudah menurun kesadarannya sampai meninggal," pungkasnya.
TERUSKAN MEMBACA, KLIK DI SINI
Simak Video "Video: Alasan Seseorang Jadi Pelaku Bullying dari Kacamata Psikolog"
(sao/naf)