Baru-baru ini Selandia Baru menerapkan pembatasan dan telah memberikan peringatan tentang Indonesia. Hal itu merupakan buntut dari wabah penyakit mulut dan kaki (PMK) yang tengah merebak di wilayah Asia Tenggara.
Menteri Pertanian Selandia Baru, Damien O'Connor memberikan pernyataan bahwa PMK merupakan wabah yang serius. Ia meminta warganya yang sedang bepergian ke luar negeri untuk tidak melakukan kontak dengan hewan.
"Penyakit mulut dan kaki selalu menjadi wabah yang sangat menakutkan bagi sektor pertanian Selandia Baru," tutur O'Connor kepada wartawan beberapa waktu lalu.
"Kami juga meminta setiap warga untuk berhati-hati, jika sedang bepergian ke luar negeri, kami meminta untuk tidak melakukan kontak dengan hewan," sambungnya.
O'Connor juga mengatakan bahwa penyakit ini dapat menimbulkan kekacauan jika sampai menyebar ke hewan liar. Menurutnya, jika sampai hal itu terjadi akan sangat sulit untuk memberantasnya.
"Hal yang paling berbahaya adalah ketika penyakit kaki dan mulut sampai menyebar ke hewan liar di Selandia Baru, itu akan sangat sulit untuk diberantas. Ada kemungkinan menyebar sampai ke hewan liar, jika hal itu terjadi cukup mustahil untuk diberantas, sehingga kita harus mencegahnya," tutur O'Connor.
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda Ardern menuturkan meskipun PMK tidak menyerang manusia, hal itu tetap bisa menyebabkan kekacauan di negaranya.
"Meskipun bukan sebuah ancaman bagi manusia, namun tetap akan mengacaukan komunitas nasional kita. Pada dasarnya, semua hewan berkuku belah memiliki tingkat risiko yang sama," ungkap Ardern, dikutip dari AFP beberapa waktu lalu.
Simak Video "Video Jawaban Ikatan Apoteker Indonesia soal Keluhan Stok Obat Kosong"
(up/up)