Beberapa waktu lalu, media sosial dihebohkan dengan munculnya video syur dengan salah satu pelaku wanita berkebaya merah. Video tersebut telah ditonton dan dibagikan ratusan kali lewat aplikasi obrolan. Polisi kemudian segera mengusut pelaku video porno tersebut dan menemukan, salah satu pelaku (AH) memiliki kepribadian ganda, dengan 31 kepribadian dalam dirinya.
Pelaku lainnya dalam video tersebut, ACS, menyebut terdapat berbagai julukan untuk masing-masing kepribadian dalam diri AH.
"Dia (AH) mengaku punya 31 kepribadian. Nama-namanya di antaranya Luna dan Clara," beber Plh Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim Kompol Hariyanto Rantesalu, dikutip dari detikJatim, Kamis (17/11/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, dia pernah pas diperiksa, tiba-tiba ganti kepribadian. Gantinya itu jadi 'Clara', kepribadiannya binal gitu," imbuhnya.
Apa Itu Kepribadian Ganda?
Dalam dunia medis, kepribadian ganda atau yang disebut Dissociative Identity Disorder (DID) berkaitan dengan gangguan identitas. Orang dengan kondisi ini memiliki dua atau lebih keadaan kepribadian atau identitas yang terpisah dan berbeda mengendalikan perilaku individu pada waktu yang berbeda.
Seseorang yang mengalami gangguan kepribadian ini bisa memiliki dua atau bisa mencapai 100 kepribadian (alter) yang berbeda-beda. Pada beberapa kasus, orang dengan DID hidup dengan kepribadian yang bukan dirinya selama bertahun-tahun.
Mereka biasanya tidak dapat mengingat beberapa peristiwa yang terjadi saat sedang 'memerankan' alter lain. Identitas yang berbeda atau alter dapat dilihat dari perbedaan ucapan, tingkah laku, sikap, pemikiran, dan orientasi gender.
Apa Pemicunya?
Ada berbagai faktor yang menjadi kemungkinan penyebab seseorang memiliki kepribadian ganda. Salah satunya menjadi korban pelecehan seksual atau fisik saat anak-anak. Tak hanya itu, kondisi ini juga bisa terjadi akibat pengalaman traumatis lainnya seperti bencana alam atau pertengkaran. Gangguan DID umumnya timbul sebagai cara seseorang menjauhkan atau melepaskan diri dari trauma tersebut.
Gejala yang Dialami
Gangguan identitas disosiatif ini dapat menyebabkan orang bersangkutan mengalami gangguan dalam memori dan halusinasi, salah satunya percaya pada sesuatu benar-benar kejadian nyata, padahal hal itu tidak terjadi.
Dikutip dari MayoClinic, mereka yang memiliki kepribadian ganda kerap mengalami tanda sebagai berikut:
- Kehilangan memori (amnesia) periode waktu tertentu, peristiwa, orang, dan informasi pribadi.
- Perasaan terlepas dari diri sendiri dan emosi seseorang.
- Persepsi tentang orang-orang dan hal-hal di sekitar sebagai terdistorsi dan tidak nyata.
- Stres atau masalah yang signifikan dalam hubungan, pekerjaan, atau area penting lainnya dalam hidup seseorang.
- Ketidakmampuan untuk mengatasi stres emosional atau profesional dengan baik.
- Masalah kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, dan pikiran serta perilaku untuk bunuh diri.
- Mengalami gangguan tidur
- Melakukan hal yang tidak biasa bagi orang tersebut
Bagaimana Mengeceknya?
Tidak ada satu tes pun yang dapat mendiagnosis DID. Para penyedia layanan kesehatan akan meninjau gejala dan riwayat kesehatan pribadi. Mereka mungkin akan melakukan tes untuk menyingkirkan fisik yang mendasari gejala seperti cedera kepala atau tumor otak.
Simak Video "Video: Saran Pakar soal Pemberian Susu Formula untuk Bayi Korban Bencana"
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)











































