Pengakuan Wanita yang Hidup Sebagai 'Psikopat', Begini Ceritanya

Pengakuan Wanita yang Hidup Sebagai 'Psikopat', Begini Ceritanya

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Sabtu, 10 Des 2022 14:59 WIB
Pengakuan Wanita yang Hidup Sebagai Psikopat, Begini Ceritanya
Ilustrasi wanita psikopat. (Foto: ilustrasi/thinkstock)
Jakarta -

Victoria tahu bahwa kekasihnya telah memiliki istri. Namun ia curiga pacarnya punya selingkuhan selain dirinya. Victoria tak punya bukti tapi dia bisa mengamati bahasa tubuh kekasihnya yang berubah-ubah dan kerap berbohong.

"Saya suka mengamati bagaimana orang bercerita. Dia betul-betul tak pandai berbohong. Saya heran kenapa istrinya tak menyadarinya," kata Victoria kepada BBC.

Victoria mencari cara untuk melakukan aksi balasan. Selama beberapa bulan, ia ternyata mengirimkan foto telanjang pria itu kepada istrinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laki-laki itu kemudian mendatanginya dengan sedih, menanyakan mengapa Victoria berbuat hal yang sekejam itu. Lalu, ketika Victoria bosan dan siap untuk mengakhiri hubungan mereka, dia mengirimi istri pacarnya foto-foto terakhir, termasuk foto dirinya dengan pria itu.

"Orang-orang banyak yang bertanya kok saya tega berbuat seperti itu ke istrinya dan saya pikir, ya hidup kan memang nggak adil," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Kurasa itu adalah contoh bagus dari sifat psikopat ekstrem yang dulu saya miliki. Tidak punya perasaan."

Apa sih psikopat itu?

Psikopat dikelompokkan dalah gangguan kepribadian antisosial, meskipun banyak digunakan di lingkungan klinis global. Psikopat secara luas dipahami sebagai gangguan neuropsikiatri, dengan tanda seseorang menunjukkan tingkat empati atau penyesalan yang luar biasa rendah, sering mengakibatkan perilaku antisosial dan terkadang kriminal.

Istilah ini digunakan oleh para dokter di Eropa dan AS pada awal 1900-an dan menjadi arus utama pada tahun 1941, setelah penerbitan buku The Mask of Sanity oleh psikiater Amerika Hervey M Cleckley.

"Para akademisi terkemuka dunia telah memperdebatkan definisi psikopati," kata Abigail Marsh, seorang psikolog dan ahli saraf di Universitas Georgetown, di Washington DC.

"Anda akan mendapatkan penjelasan psikopati yang sangat berbeda tergantung pada apakah Anda berbicara dengan psikolog forensik atau kriminolog," sambungnya.

Psikolog dan psikiater umumnya setuju bahwa terdapat satu dan dua dari setiap 100 orang dalam populasi umum memenuhi kriteria psikopati, tetapi Marsh mengeklaim bahwa sebanyak 30 persen orang dalam populasi umum menunjukkan beberapa sifat psikopat.

Sejauh ini penelitian menunjukkan sifat psikopat cenderung lebih terlihat pada laki-laki daripada perempuan. Sekali lagi, belum ada penelitian yang cukup untuk menentukan alasannya, tetapi satu studi baru-baru ini di Prancis menunjukkan sikap dingin dan kurangnya emosi tampaknya memainkan peran yang jauh lebih sentral dalam psikopati wanita daripada pria.

Wanita juga menunjukkan lebih sedikit perilaku kekerasan dan antagonis yang terlihat pada pria.

Next: Ciri-ciri Psikopat

Victoria mengatakan perilaku manipulatifnya sendiri mulai muncul sebagai cara untuk membuat dirinya terhibur.

Ia lahir di Malaysia dari keluarga kelas pekerja. Alkoholisme ayahnya dan kurangnya tanggung jawab pribadi atas konsekuensi dari kebiasaan minumnya membuat rumahnya tidak bahagia. Dia berkembang secara akademis di sekolah tetapi sering bosan.

Untuk bersenang-senang dia akan senang menyampaikan informasi rahasia yang diberitahukan orang kepadanya, rahasia yang dia bersumpah untuk menyimpannya.

Siapa membenci siapa. Siapa naksir siapa. Ketegangan antara anak-anak di sekolah menengah seringkali dapat ditelusuri kembali ke dirinya. Victoria tahu bagaimana memanipulasi orang lain untuk bertanggung jawab atas kesalahan yang dia buat, atau apa yang harus dilakukan untuk keluar dari masalah.

Dia meyakinkan seorang guru bahwa temannya melempar kapur ke arahnya karena tekanan teman sebaya.

Saat berbincang, Victoria juga ditunjukkan dengan video-video yang dianggap mengandung unsur kekerasan dan dilakukan oleh mereka yang dilabeli 'psikopat'.

Victoria tidak menganggap video ini ofensif.

"Bagian dari menjadi seorang psikopat adalah tidak memedulikan apa yang dipikirkan orang, jadi itu tidak mengganggu saya," katanya. "Tapi itu menunjukkan betapa sedikit orang yang memahami spektrum penuh dari kondisi tersebut."

Penyebab yang mendasari psikopati hingga kini masih kurang dipahami, meskipun semakin banyak penelitian neuroimaging membantu menunjukkan dengan tepat beberapa potensi kelainan neurologis di otak yang dapat menjelaskan gejalanya.

Menurut PsychopathyIs.org, yang didirikan bersama oleh Abigail Marsh, seorang psikolog dan ahli saraf di Universitas Georgetown, berikut adalah beberapa ciri utama yang terwujud dalam psikopati ekstrem:

  • Tidak berperasaan dan egois dalam hubungan antarpribadi
  • Kurangnya empati dalam menanggapi penderitaan atau kesusahan orang lain
  • Tidak menunjukkan penyesalan setelah menyakiti orang lain atau melanggar peraturan
  • Sedikit rasa identitas atau diri
  • Memanipulasi orang untuk mendapatkan sesuatu
  • Terlibat dalam aktivitas berisiko atau berbahaya
Halaman 2 dari 2
(kna/kna)

Berita Terkait