Gejala hingga Penyebab Kanker Kolon, Dialami Pele Sebelum Meninggal

ADVERTISEMENT

Gejala hingga Penyebab Kanker Kolon, Dialami Pele Sebelum Meninggal

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Jumat, 30 Des 2022 12:22 WIB
Brazilian football legend Pele poses with the FIFA World Cup trophy during a press conference, on March 9, 2014 outside the Hotel de Ville in Paris. The FIFA World Cup trophy arrived with its ambassador Pele in Paris on March 9, 2014 and will be exhibited on the Hotel de Ville plaza until March 10. AFP PHOTO / FRANCK FIFE (Photo by Franck FIFE / AFP) (Photo by FRANCK FIFE/AFP via Getty Images)
Pele Meninggal Dunia akibat kanker kolon atau usus besar (Foto: AFP via Getty Images/FRANCK FIFE)
Jakarta -

Pele meninggal dunia di usia 82 tahun. Legenda sepakbola Brasil itu tutup usia usai berjuang melawan kanker kolon atau usus besar yang diidapnya.

Dikutip dari AP, Rumah Sakit Albert Einstein di Sao Paulo, Brasil, tempat Pele dirawat, mengungkapkan, Pele meninggal karena kegagalan beberapa organ akibat kanker usus yang sudah merebak di tubuhnya.

Pele juga sempat dikabarkan menjalani perawatan paliatif akibat penyakitnya tersebut. Organisasi kesehatan dunia WHO menyebut, perawatan paliatif merupakan sebuah pendekatan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah terkait penyakit yang mengancam nyawa.

Dikutip dari Mayo Clinic, kanker kolon atau usus besar terjadi akibat gumpalan sel kecil yang mulanya jinak (polip) yang terbentuk di bagian dalam usus besar. Seiring waktu, beberapa polip ini akan membesar dan menjadi kanker usus besar. Kondisi ini biasanya menyerang orang dewasa yang lebih tua.

Kanker kolon bisa juga disebut kanker colorectal atau kolorektal, lantaran kerap bermula dari area rektum atau dubur yang merupakan bagian paling ujung dari usus besar.

Polip ini berukuran kecil dan sedikit bergejala. Biasanya, dokter akan melakukan tes skrining secara rutin untuk mencegah kanker kolon dengan menghilangkan polip yang masih jinak sebelum menjadi kanker.

Gejala Kanker Kolon

Berikut tanda dan gejala kanker usus besar:

  • Perubahan kebiasaan BAB terus-menerus, diare, konstipasi, atau perubahan konsistensi tinja
  • Perdarahan di dubur atau tinja
  • Ketidaknyamanan perut terus-menerus seperti kram, gas, atau nyeri.
  • Merasa usus tidak benar-benar kosong
  • Kelelahan
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan

Penyebab Kanker Kolon

Seperti semua jenis kanker lainnya, kanker usus besar terjadi ketika sel tumbuh dan membelah secara tidak terkendali. Semua sel dalam tubuh seharusnya tumbuh, membelah, dan mati. Namun pada kasus kanker usus besar, sel-sel yang melapisi usus besar dan rektum terus tumbuh dan membelah, bahkan saat seharusnya mati.

Dikutip dari Cleveland Clinic, sampai saat ini peneliti tak yakin penyebab pasti kanker usus besar. Namun beberapa faktor risiko dapat meningkatkan peluang seseorang terkena kanker ini. Adapun faktor risikonya, seperti:

  • Keturunan
  • Gaya hidup yang tak baik, seperti merokok, minum alkohol, obesitas, hingga tidak olahraga
  • Usia

Pencegahan Kanker Kolon

Beberapa hal berikut ini diyakini dapat mengurangi risiko terkena kanker. Adapun di antaranya:

  • Hindari tembakau. Jika merokok dan ingin bantuan untuk berhenti, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan tentang program berhenti merokok.
  • Tidak berlebihan meminum minuman yang mengandung alkohol.
  • Pertahankan berat badan yang sehat.
  • Makan makanan yang sehat. Tambahkan buah dan sayuran ke dalam menu makanan dan kurangi makanan olahan daging merah, serta makanan tinggi lemak dan berkalori tinggi. Minum kopi dapat menurunkan risiko terkena kanker usus besar.
  • Catat riwayat medis keluarga. Kanker usus besar dapat diturunkan dalam keluarga.

Ikuti pedoman skrining kanker usus besar. Tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan kapan harus melakukan skrining kanker usus besar. Jika Anda memiliki penyakit usus kronis yang mudah kambuh atau riwayat keluarga kanker usus besar, penyedia layanan kesehatan mungkin menyarankan untuk memulai skrining lebih awal dari usia 45 tahun.



Simak Video "Tips dan Waktu Olahraga yang Baik saat Puasa"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/kna)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT