Viral di media sosial seorang anak menjerit ketakutan usai diperlihatkan gambar gurita. Dalam keterangan video tersebut, sang anak disebut mengidap down syndrome. Kondisi apa sih itu?
Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention AS (CDC), down syndrome atau disebut sindrom down adalah kondisi yang menyebabkan anak dilahirkan dengan kromosom yang berlebih atau kromosom ke-21. Gangguan ini disebut juga dengan trisomi 21 yang menyebabkan seorang anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan fisik dan mental, bahkan kecacatan.
Selain itu, orang dengan down syndrome biasanya memiliki IQ (ukuran kecerdasan) dalam kisaran rendah hingga sedang dan lebih lambat berbicara daripada anak-anak lain.
Meskipun demikian, dengan adanya kemajuan medis dan pemahaman yang lebih baik terkait down syndrome, peningkatan kualitas hidup anak akan menjadi lebih baik.
Tanda dan Gejala Down Syndrome
Beberapa ciri fisik umum down syndrome meliputi:
- Wajah rata, terutama pangkal hidung
- Mata berbentuk almond yang miring ke atas
- Leher pendek
- Telinga kecil
- Lidah yang cenderung keluar dari mulut
- Bintik-bintik putih kecil pada iris (bagian berwarna) mata
- Tangan dan kaki kecil
- Satu garis melintang di telapak tangan (lipatan telapak tangan)
- Jari kelingking kecil yang terkadang melengkung ke arah ibu jari
- Lebih pendek tingginya sebagai anak-anak dan orang dewasa
Penyebab Down Syndrome
Sel pada tubuh manusia umumnya terdiri atas 23 pasang kromosom. Satu kromosom pada setiap pasangan berasal dari sang ayah dan lainnya dari sang ibu. Pada pengidap sindrom Down, pembelahan sel abnormal pada kromosom ke-21 terjadi. Ketidaknormalan pembelahan sel ini menghasilkan jumlah kromosom yang berlebih.
Salah satu faktor yang meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan down syndrome adalah usia ibu. Wanita yang hamil pada usia 35 tahun atau lebih cenderung memiliki kehamilan yang terkena down syndrome dibandingkan wanita yang hamil pada usia yang lebih muda.
Namun, mayoritas bayi dengan down syndrome lahir dari ibu yang berusia kurang dari 35 tahun. Hal itu karena ada lebih banyak kelahiran di antara wanita yang lebih muda.
Ada tiga tipe down syndrome yang dapat diketahui, yaitu:
- Translocation. Tipe ini menyumbang sebagian kecil orang dengan down syndrome (sekitar 3 persen). Translocation merupakan tipe yang jarang terjadi yang mungkin diturunkan dari orang tua pada anak-anak.
- Mosaicism. Tipe ini terbilang langka. Seseorang hanya memiliki beberapa sel dengan salinan tambahan kromosom 21. Mosaik sel normal dan abnormal ini disebabkan oleh pembelahan sel yang tidak normal setelah pembuahan.
- Trisomy 21. Tekitar 95 persen orang dengan sindrom Down memiliki Trisomi 21. Dengan sindrom Down jenis ini, setiap sel dalam tubuh memiliki 3 salinan kromosom 21 yang terpisah, bukan 2 salinan biasa.
Perawatan Down Syndrome
Down syndrome adalah kondisi seumur hidup. Layanan di awal kehidupan seringkali akan membantu bayi dan anak-anak dengan down syndrome untuk meningkatkan kemampuan fisik dan intelektual mereka. Sebagian besar dari layanan ini berfokus untuk membantu anak-anak dengan down syndrome berkembang secara maksimal.
Layanan ini meliputi terapi wicara, okupasi, dan fisik, dan biasanya ditawarkan melalui program intervensi dini di setiap negara bagian. Anak-anak dengan down syndrome mungkin juga membutuhkan bantuan atau perhatian ekstra di sekolah, meskipun banyak anak yang diikutsertakan dalam kelas reguler.
Simak Video "Viral Cuitan Kiky Saputri, Apakah Stroke Kuping Benar Ada?"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/kna)